Kematian Lady Diana dan sejarah kelam keluarga kerajaan Inggris selalu menjadi cerita menarik untuk disimak dari waktu ke waktu.
Meninggalnya Ratu Elizabeth II menjadikan nama Lady Diana kembali mencuat di kalangan publik.
Seperti diketahui, kecelakaan tragis yang terjadi pada Lady Diana hingga merenggut nyawanya membuat publik terkejut pada tahun 1997.
Berbagai kisah fenomenal yang ada pada kehidupan Lady Diana semasa hidupnya banyak menginspirasi dunia. Dari mulai seni musik, buku, hingga film-film.
Kisahnya banyak menginspirasi film-film dokumenter, hal tersebut dikarenakan sosok dari Lady Diana yang lekat di hati rakyat.
Lady Diana terkenal dengan rasa kemanusiaan yang tinggi. Lady Diana juga terkenal dengan sifat yang rendah hati, dan memiliki gaya fashion yang menjadi panutan.
Lady Diana dikenal sebagai bangsawan yang rendah hati yang berani mendobrak kebiasaan orang-orang kerajaan.
Oleh karenanya, kematian Lady Diana mengguncangkan hati publik. Tidak sedikit publik merasa kehilangan sosok Diana.
Lady Diana meninggal pada 31 Agustus 1997 di Paris. Pada saat itu, Putri Diana dan Al-Fayed makan malam secara pribadi di Imperial Suite di Hotel Ritz yang cukup terkenal di Paris.
Baca Juga: Pasang Surut Hubungan Ratu Elizabeth dengan Putri Diana, Rumit Tapi Penuh Hormat
Keduanya merencanakan makan malam romantis di restoran tersebut.
Kemudian, pada saat keduanya meninggalkan hotel untuk kembali ke apartemen Al-Fayed di Paris, keduanya diburu oleh paparazzi. Keduanya meninggalkan hotel melalui pintu belakang bersama pengemudi Prancis, Henri Paul, dan salah satu pengawal Putri, Trevor Rees-Jones.
Mereka mengendarai Limousine Mercedes S-280, Paul membawa Rees-Jones, Diana, dan Al-Fayed dengan kecepatan yang tinggi di jalan raya dan jalan-jalan sempit di pusat kota Paris.
Namun, mobil Mercedes tersebut menabrak pilar ke-13 jembatan Pont’ d’Alma yang melintasi Sungai Seine.
Dalam kecelakaan tersebut, Al-Fayed dan Paul tewas di tempat.
Lady Diana yang pada saat itu berusia 36 tahun dibawa ke Rumah Sakit La Pitie Salpetriere Paris, tetapi beberapa jam kemudian, Lady Diana meninggal karena luka yang dideritanya dalam kecelakaan tersebut.
Lady Diana alami luka yang menyebabkan pembuluh darah paru yang terputus.
Hanya ada satu yang selamat, yaitu pengawal dari Lady Diana, Rees-Jones. Ia mengalami luka parah, dan setelah sembuh ia kembali ke Inggris.
Dari kejadian tersebut, sopir Prancis mereka, Henri Paul sempat disalahkan karena dianggap telah melampaui batas kecepatan untuk menghindari paparazzi.
Kemudian, pada tahun 2006, polisi merilis hasil investigasi lebih lanjut, yang menyebutkan bahwa kematian Lady Diana merupakan “kecelakaan tragis”.
Dari pemeriksaan tersebut, polisi menemukan bahwa Paul, sang supir, sedang mabuk pada saat kecelakaan. Serta disebutkan juga bahwa kondisi tersebut diperburuk oleh resep anti-depresan yang digunakan pada saat itu.
Juri pemeriksaan kemudian memutuskan bahwa Paul dan paparazzi yang mengejar Lady Diana dan Al-Fayed memiliki tanggung jawab atas kejadian tersebut.
Kematian Diana dan Al-Fayed juga disebut sebagai “pembunuhan di luar hukum”. Namun, tidak ada yang didakwa atas kematian keduanya. Hal tersebut karena Paul sendiri juga terbunuh dalam peristiwa tersebut. Beberapa anggota paparazzi yang bersangkutan turut diinterogasi setelah kecelakaan, tetapi dibebaskan.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa