Sampai sekarang dia masih menunggu kabar dari Pemerintah Australia untuk mengundangnya mengajukan lamaran resmi.
Sravan mengatakan dia sudah diwawancarai oleh beberapa perusahaan informasi teknologi di Melbourne, namun tidak mendapatkan pekerjaan karena dia hanya memiliki visa tinggal sementara.
"Ketika saya menjelaskan mengenai kondisi visa saya, mereka mengatakan '"sorry, kami hanya mencari mereka yang sudah memiliki visa tinggal permanen'," katanya.
Sravan mengatakan bekerja di industri IT adalah alasan utama mengapa dia datang ke Australia.
"Saya biasanya bercerita mengenai diri saya kepada pelanggan Uber yang naik mobil saya," katanya.
"Saya mencoba menjelaskan kepada setiap orang bahwa saya sedang mencari pekerjaan di bidang IT. Profil saya kuat sekali."
Dalam pernyataannya, juru bicara Departemen Dalam Negeri Australia mengatakan kepada ABC bahwa Pemerintah Australia mengakui pentingnya migrasi untuk mengisi lowongan kerja dan merangsang pertumbuhan ekonomi.
"Itulah sebabnya kami berusaha mengurangi permohonan visa yang sudah masuk ke tingkat sebelum COVID-19 dan mempekerjakan lebih banyak staf untuk mempercepat proses," kata pernyataan tersebut.
'Begitu banyak rintangan'
Setelah merasa peluangnya untuk mendapatkan visa tinggal permanen lewat jalur guru hampir tidak memungkinkan, Marina mengubah rencananya dan pindah ke kawasan regional, agar ia bisa mendapatkan visa tinggal sementara selama lima tahun.
Baca Juga: Tingkatkan Kunjungan Wisatawan, 18 Industri Hotel dan Resort Ikuti Misi Penjualan ke Australia
Di sini dia mendapatkan kualifikasi untuk bekerja sebagai agen penjual rumah dan di tahun 2019 memulai usaha sendiri.
Namun kemudian permohonan visanya ditolak karena Departemen Dalam Negeri mengatakan tahun pertamanya bekerja sebagai agen penjual rumah adalah "masa kualifikasi" sehingga tidak berlaku.
"Bila kita mengajukan bukti pengalaman kerja selama tiga tahun, maka poinnya 10," kata Marina.
"Bila bekerja kurang dari tiga tahun, poinnya lima."
Setelah mengajukan banding ke Tribunal Banding Administratif, Marina sekarang mendapat undangan untuk mengajukan permohonan visa 189 sebagai guru.
Namun kalau dia tidak memenangkan banding, dia tidak bisa mengajukan permohonan PR ketika berada di Australia.