SBY lalu menyinggung ketka 10 tahun ia memerintah, Partai Demokrat tak pernah melakukan kecurangan seperti itu.
Pernyataan itu lalu direspon oleh PDI Perjuangan, melalui Sekretaris Jenderalnya yakni Hasto Kritiyanto. Menurut Hasto, tudingan SBY tersebut terlalu berlebihan dan tidak sesuai dengan fakta.
Ia mengaku keberatan atas pernyataan SBY tersebut dan menyebut seharusnya Rapimnas digunakan untuk menyampaikan politik kebenaran.
"Rapimnas hendaknya dipakai untuk menyampaikan politik kebenaran, bukan politik fitnah. Kami tidak terima karena hal tersebut dituduhkan secara langsung pada pemerintahan Joko Widodo,” kata Hasto dalam Konferensi Pers yang dilakukan secara online pada Minggu, 18 September 2022.
PDIP tuding balik Pemilu 2009 banyak kecurangan
Tak cukup hanya merespons pernyataan SBY dengan imbauan mengenai politik kebenaran, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kritiyanto balik melanjcarkan serangan ke Partai Demokrat dengan menyebut Pemilu 2009 penuh dengan kecurangan.
Pemilu 2009 adalah pemilu kedua di era pemerintahan SBY, dimana pada saat itu SBY kembali maju sebagai calon presiden bersama Boediono.
Menurut Hasto, pada Pemilu 2009 lalu, kenaikan suara Partai Demokrat yang mencapai 30 persen patut dipertanyakan.
Ia mengatakan, kenaikan suara Partai Demokrat yang cukup drastis tersebut merupakan hasil dari sebuah manipulasi, dimana tak lama sebelum pemilu digelar, SBY sengaja mengeluarkan kebijakan yang populis. Diantaranya menurunkan harga BBM, pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan pembagian beras miskin atau raskin.
Hasto juga menduga SBY menggunakan dana Bank Century untuk memenangkan pemilu 2009, dimana saat itu Bank Century sedang terlilit kasus. Tak hanya sampai disana, Hasto juga mengatakan adanya penggunaan instrument negara yakni penyusupan agen ke dalam KOmisi Pemilihan Umum (KPU) hingga pengerahan aparatur negara dalam pemilu.