Suara.com - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menggelar survei tokoh - tokoh elite politik yang diusung menjadi Calon Presiden dan Wakil Presiden di tahun 2024. Nama Puan Maharani dari survei itu masih belum kuat elektabilitasnya bila tetap diusung oleh PDIP.
Survei itu dilakukan pada bulan Agustus 2022 bila Pilpres digelar saat ini. Adapun dari empat pasangan dalam survei itu Puan yang duduk sebagai capres hanya memiliki suara sebanyak 25,6 persen diduetkan dengan Anies Baswedan.
Puan kalah dari pasangan Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meraup suara 39.3 persen.
"Kemungkinan PDIP ingin mbak Puan maju tapi harus realistis, kalau dia maju jadi nomor 1 terlalu berat," kata Saiful dari hasil survei bertajuk 'Kekuatan Calon Pasangan Capres Cawapres 2024' di kanal Youtube SMRC pada Kamis (22/9/2022).
"Jadi, dilihat dari sisi ini bila target harus menang. Mungkin ini bukan pilihan terbaik bagi PDIP. Kalau ditanya ke saya, saya tidak merekomendasikan pasangan seperti ini. Karena tidak bisa cukup kompetitif dengan Prabowo," imbuhnya
Sementara itu, di urutan ketiga ada pasangan Andika Perkasa berpasangan dengan Agus Murti Yudhoyono dengan suara 7,9 persen. Urutan terakhir ada Airlangga Hartarto berpasangan Zulkifli Hasan dengan suara 3 persen. Sedangkan sisa suara yang tidak ikut menjawab sebesar 24,6 persen.
"Jadi kalau posisinya seperti ini maka Prabowo unggul cukup jauh. Walau belum 50 persen plus tapi Prabowo dengan Muhaimin Iskandar punya peluang lebih besar dibanding Anies berpasangan dengan Puan,"ungkapnya
Selanjutnya, Saiful merubah komposisi tokoh yang diusung bila PDIP tetap maju pilpres tanpa melakukan koalisi. Dimana Ganjar Pranowo berpasangan dengan Khofifah Indah Parawansa memiliki suara mencapai 32,7 persen.
Sementara itu, pasangan Prabowo-Muhaimin Iskandar hanya meraup suara 28,8 persen.
Baca Juga: Loyalis Puan Bentuk Dewan Kolonel, Relawan Ganjar Bikin Dewan Kopral, Siapa Paling Kuat?
Menurut Saiful, Ganjar Pranowo disebutnya merupakan kader PDIP cukup kompetitif. Maka itu hasil survei berduet dengan Khofifah mengalahkan suara Prabowo. Ia, menilai PDIP cukup memiliki tradisi memilih pasangan dari tokoh NU.