
"Makanya, kalau memang bisa Pak Jokowi membangun waduk sebesar Jatigede itu dalam 10 bulan, silakan dibuktikan. Karena memang itu sudah selesai, bahkan mungkin 90 persen (di era SBY)," terang Jansen dengan berapi-api.
Karena itulah, Jansen maupun AHY berharap agar tidak ada lagi narasi bahwa Partai Demokrat tak memedulikan pembangunan infrastruktur.
Tenaga Ahli Utama KSP Heran Demokrat Baru Protes Sekarang
![Koordinator TAPAK Ade Irfan Pulungan di gedung KPK, Jakarta. [Suara.com/Nikolaus Tolen]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/09/19/82453-koordinator-tapak-ade-irfan-pulungan-di-gedung-kpk-jakarta.jpg)
Ade Irfan Pulungan dari Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mengaku heran Demokrat baru mempermasalahkan peresmian proyek tahun 2015 sekarang.
"Saya juga heran kenapa baru disampaikan sekarang. Apakah ini pertanda Pemilu sudah dekat?" ucap Ade yang hadir di kesempatan yang sama.
"Ya Demokrat ingin mendapatkan simpati, Demokrat itu kan memang selalu mengambil sebuah momen ketika keadaan mereka sulit. Ingin mungkin mendapatkan simpati dan empati supaya bisa jadi rating AHY naik," lanjutnya.
Sementara terkait pembangunan yang seolah diperebutkan ini, Ade mengingatkan jika pembangunan di Indonesia tidak bisa dipisahkan antar pemerintahan.
"Itu bullshit. Pembangunan itu kan berkesinambungan, karena pemerintahannya adalah pemerintah Republik Indonesia, rakyatnya rakyat Indonesia," jelas Ade.
Demokrat Menantang Jokowi Naikkan APBN
Baca Juga: HIPMI Kenalkan Tiga Calon Ketum di Istana, Jokowi Minta Harus Bisa Menggairahkan Perekonomian

Jansen Sitindaon sebelumnya juga mendebat penilaian pengamat politik Boni Hargens soal Indonesia berlari di tempat selama 10 tahun pemerintahan SBY.