"Bagaimana mau merakyat bila lahir di tengah kemewahan dan nama besar? Bagaimana mau merasa nyaman bila tak pernah memulai dari bawah bersama rakyat?" imbuhnya.
Lebih lanjut dia menyarankan Puan untuk beristirahat sejenak.
"Jangan dipaksakan, istrahat lah sejenak," tambahnya lagi.
"Melihat mimik wajahnya, memberi dan melempar kaus dengan wajah cemberut, kok seperti tidak tulus ya," komentar warganet.
"Bekerjalah dengan hati, jadilah dirimu sendiri enggak usah terlihat seperti orang lain. Capek pasti," tambah warganet.
"Yang benar-benar lahir dan pernah hidup susah merakyat kayanya hanya presiden yang saat ini saja, untuk calon-calon berikutnya enggak ada, paling yang agak mendingan masih berbaur dekat dengan rakyat, hanya Ganjar saja, itu pun kalo dicalonkan," imbuh warganet lain.
"Tanpa nama dan keturunan, nih emak-emak cuma akan jadi IRT yang kerjaaannya ghibah di tukang sayur atau jadi admin ketak ketik di pabrik daerah," tulis warganet di kolom komentar.
"Merakyat itu saban hari pergi kerja ke kantor naik KRL di jam sibuk, merasakan berdesak-desakan di gerbong kereta dan naik-turun tangga untuk pindah jalur di Stasiun Duri dan Manggarai," timpal lainnya.