Suara.com - Kejaksaan Agung (Kejagung) bakal menggabungkan dua berkas perkara Ferdy Sambo terkait kasus kematian Brigadir Nopryansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Sebagai informasi Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka dalam dua perkara yakni pembunuhan berencana dan obstruction of justice atau penghalangan penyidikan dalam kasus Brigadir J.
"Untuk efektifnya persidangan kami gabungkan," kata Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum (Jampidum) Kejagung Fadil Zumhana dalam konferensi pers di Gedung Kejagung, Jakarta, Rabu (28/9/2022).
Pasalnya, penggabungan dua berkas perkara itu sesuai dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
"Pasti digabungkan," ucap fadil.
Berkas Perkara Lengkap
Kejagung menyatakan berkas perkara kasus pembunuhan berencana Brigadir Nopryansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang menetapkan Ferdy Sambo Cs sudah dinyatakan lengkap. Keterangan itu disampaikan oleh Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) Fadil Zumhana di gedung Jampidum Kejagung.
"Perkara ini kami nyatakan lengkap untuk kasus pembunuhan berencana," kata Fadil saat jumpa pers, Rabu (28/9/2022).
Berkas perkara para tersangka, termasuk Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Chandrawathi, dinyatakan lengkap setelah melewati satu kali pengembalian.
Baca Juga: Berkas Perkara Lengkap, Polri Segera Limpahkan Tersangka Ferdy Sambo Cs ke Kejagung
Selain itu, terkait kasus obstruction of justice berkas perkara Ferdy Sambo juga sudah dinyatakan lengkap. Dalam perkara ini, Polri menjerat 7 orang polisi sebagai tersangka.