Menurut Erwin, Jusuf Kalla kemudian memintanya untuk meyakinkan Sandi mengikhlaskan menjadi nomor dua atau menjadi calon wakil gubernur.
Namun sebelum itu, Erwin kemudian menghubungi Aksa Mahmud [ayahnya] untuk berbicara pada Anies. Aksa Mahmud sendiri disebut sering berhubungan dengan Anies Baswedan.
Namun pertemuan Aksa dan Anies berujung nihil karena Anies tak mau jika hanya sebagai wakil gubernur. Menurut Aksa Mahmud, Anies menolak jika tak dijadikan orang nomor satu di DKI
Akhirnya Rosan menelpon Sandi yang akhirnya berbesar hati untuk menjadi orang nomor dua dan menyerahkan kepada Anies.

"Kami bangga Pak Sandi mau berbesar hati untuk menjadi orang nomr dua," ungkap Erwin.
Atas kesetujuan Sandi, Aksa kemduian dipanggil Prabowo ke kediamannya.
Prabowo dalam pertemuannya dengan Aksa menyatakan ikhlas menerima Anies menjadi calon gubernur dari Gerindra dan PKS.
"Saya melihat Pak Prabowo adalah negarawan yang mau menerima Mas Anies yang saya tahu mengkritik keras Pak Prabowo pada saat Pilpres," kata Erwin.
"Akhirnya Mas Anies datang ke Kartanegara [rumah Prabowo] pada malam itu juga dan disepakatilah seperti yang tadi saya sampaikan Mas Anies Baswesan jadi calon gubernur Sandi sebagai calon wakil gubernur."
Baca Juga: 'Waspada Operasi Intelijen NasDem' Partai Biru Bisa Dongkrak Tiga Besar di Pilpres 2024