Beda Kronologi Bharada E Tembak Brigadir J Versi Sambo Vs Penyidikan

Kamis, 13 Oktober 2022 | 15:28 WIB
Beda Kronologi Bharada E Tembak Brigadir J Versi Sambo Vs Penyidikan
Beda Kronologi Bharada E Tembak Brigadir J Versi Sambo vs Penyidikan (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berbagai cerita mulai terungkap di kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J oleh atasannya, mantan Ketua Divisi Profesi dan Keamanan, Ferdy Sambo.

Diketahui, terdapat dua pernyataan yang berbeda terkait dengan perintah Ferdy Sambo kepada Richard Eliezer atau Bharada E pada saat pembunuhan Brigadir J.

Dalam pernyataan mengenai hal tersebut, Ferdy Sambo yang merupakan dalang dalam pembunuhan Brigadir J ini menyebut bahwa ia memerintahkan Bharada E untuk ‘hajar’ Brigadir J.

Sementara, di sisi lain, para penyidik menyebut bahwa eks Kadiv Propam Polri tersebut memerintahkan Bharada E untuk ‘tembak’ Brigadir J.

Kronologi Bharada E Tembak Brigadir J Versi Ferdy Sambo

Perbedaan perintah tersebut diketahui diungkap oleh kuasa hukum Putri Candrawathi, Febri Diansyah. Febri menyebut bahwa Ferdy Sambo menggunakan kata "hajar Chad" pada saat memerintahkan Bharada E di hari kejadian tersebut berlangsung.

Namun, diungkap oleh Febri Diansyah, alih-alih menghajar, Bharada E malah menembak Brigadir J hingga tewas.

Febri yang juga merupakan mantan jubir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menyebut bahwa pada saat kejadian penembakan, Ferdy Sambo panik dan segera memerintahkan ajudannya untuk memanggil ambulans.

Ferdy Sambo pun melakukan hal tersebut secara spontan. Disebutkan oleh Febri, Ferdy Sambo awalnya tidak berencana untuk mengkonfrontasi Brigadir J di rumah dinasnya yang berada di Duren Tiga, Jakarta Selatan, apalagi membunuhnya.

Baca Juga: Putri Candrawathi Diperiksa Psikiater jelang Sidang Perdana Kasus Brigadir J

Setelah kejadian penembakan yang dilakukan oleh Bharada E, Ferdy Sambo memerintahkan untuk ADC, memanggil ambulans.

Pada saat itu, Ferdy Sambo pergi ke kamar untuk menjemput Putri Candrawathi dan mendekap wajah istrinya agar tidak melihat peristiwa yang menewaskan ajudannya.

Setelah itu, Ferdy Sambo memerintahkan RR yang juga merupakan salah satu tersangka dalam kejadian ini, untuk mengantarkan Putri Candrawathi ke rumah Saguling.

Febri menjelaskan tentang kejadian lebih rinci terkait dengan kronologi kejadian versi Ferdy Sambo. Ferdy Sambo pada saat itu pergi dari rumah di Saguling untuk pergi badminton.

Kala itu, Ferdy Sambo disebut sudah mulai tenang setelah Putri menceritakan kejadian di Magelang. Sambo pun meminta izin kepada sang istri untuk berolahraga.

Namun, pada saat Ferdy Sambo melihat dan melewati rumah Duren Tiga, ia memerintahkan sopir untuk berhenti. Pada saat itu, Ferdy Sambo mengatakan bahwa tidak ada rencana untuk pergi ke rumah Duren Tiga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI