Dahulukan Pelamar Visa Permanen yang Berada di Luar Negeri, Pemerintah Australia Diprotes

SiswantoABC Suara.Com
Minggu, 16 Oktober 2022 | 21:54 WIB
Dahulukan Pelamar Visa Permanen yang Berada di Luar Negeri, Pemerintah Australia Diprotes
Ilustrasi visa abc(Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ia mendapatkan undangan melamar tiga hari kemudian.

"Ini pasti bercanda, saya dapat undangan hanya dengan 75 poin," katanya.

Di sisi lain, Michael Lin masih menantikan undangan untuk melamar visa minggu ini, meski sudah mengumpulkan total 90 poin dari keterampilan dan pengalamannya.

Michael, yang lulus dengan gelar di bidang teknik sipil di RMIT University dan tinggal di Melbourne mengirimkan EOI-nya sembilan bulan yang lalu.

"Saya tidak bisa berkata-kata," katanya. "Angka 90 itu sudah sangat tinggi bagi pelamar visa di bidang teknik sipil."

Kini Michael masih bingung apakah ia harus kembali ke China dan mengajukan visa dari luar Australia untuk mempercepat mendapatkan undangan.

"Saya takut jika nanti pemerintah akan mengubah lagi kebijakannya dan mengundang pelamar visa yang berada di Australia, usaha saya jadi sia-sia."

Apakah kebijakan ini baik untuk perekonomian Australia?

Ini bukan pertama kalinya Departemen Dalam Negeri memprioritaskan orang-orang yang mengajukan visa dari luar Australia.

Bahkan untuk visa migran berketerampilan seperti visa regional dengan kode 887 dan dan visa yang dinominasikan pemerintah negara bagian dengan kode 190, pelamar di luar Australia masih diutamakan.

Baca Juga: Mengenal Visa Second Home, Orang Asing Kini Bisa Tinggal Hingga 10 Tahun di Indonesia

Juru bicara departemen tersebut mengatakan: "Kami memprioritaskan pemrosesan visa bagi pelamar dari luar Australia untuk memberikan izin bepergian ke Australia dan bersatu dengan keluarga mereka dan memajukan aktivitas ekonomi melalui pekerjaan dan pariwisata."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI