Suara.com - Kuasa hukum Ferdy Sambo mengajukan eksepsi atau nota keberatan setelah Jaksa Penuntut Umum (JPU) membacakan surat dakwaan pembunuhan berencana Brigadir J dan obstruction of justice.
Salah satu yang diungkap adalah soal dugaan pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi dan menjadi penyebab utama Sambo tega mengeksekusi ajudannya sendiri.
Detail pelecehan seksual ini dibuka pengacara Sambo di persidangan pada Senin (17/10/2022). Disebutkan dugaan pelecehan itu terjadi pada Kamis (7/7/2022) sekitar pukul 18.00 WIB.
Saat itu Putri mengaku mendengar pintu kaca kamarnya terbuka. "Dan mendapati Nofriansyah Yosua Hutabarat telah berada di kamar. Tanpa mengucapkan kata apapun, Nofriansyah Yosua Hutabarat membuka secara paksa pakaian yang dikenakan oleh Putri Candrawathi dan melakukan kekerasan seksual," ujar kuasa hukum.
![Terdakwa kasus pembunuhan berencana Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi saat menghadiri sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/17/90340-putri-candrawathi-sidang-putri-candrawathi-sidang-ferdy-sambo.jpg)
Disebutkan pula Putri sedang dalam kondisi lemah sehingga tak mampu memberi banyak perlawanan. Putri juga disebut mengalami tindakan kekerasan, yakni dibanting ke kasur oleh Brigadir J, ketika mendengar ada orang yang tiba-tiba naik ke lantai 2 rumah Magelang.
Tak hanya itu, Brigadir J juga diceritakan mengancam akan membunuh Putri, Sambo, serta anak-anak mereka apabila Putri melaporkan pelecehan yang dialami kepada sang suami.
Detail pelecehan seksual ini tentu turut didengarkan oleh Sambo selaku terdakwa, dan ekspresinya selama mendengarkan pernyataan kuasa hukum kini menjadi sorotan publik.
Dilihat Suara.com di siaran langsung persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, tampak Sambo yang tampak menunduk selama pengacara membacakan detail peristiwa.
Sesekali ia terlihat menaikkan masker lalu memijat dahinya seolah banyak hal yang terlintas di pikirannya. Sambo juga tampak memakai kacamatanya kemudian menghela napas panjang seakan berupaya untuk kembali fokus mengikuti persidangan.
Sambo juga tampak menggelengkan kepalanya beberapa kali sembari terus membuang napas saat mengikuti cerita dari pihak kuasa hukumnya.