"Kalau ada sektor yang bisa mendapat KUR dengan Grace Period selama empat tahun, maka sektor pangan terutama padi juga diharapkan bisa mendapatkan kesempatan yang sama," tuturnya.
Lebih detail Khofifah menjelaskan, bahwa KUR yang dimaksud kali ini adalah untuk keperluan pemenuhan alsintan yang harganya cukup mahal bagi gapoktansecara umum, diantaranya Harvester, Dryer, Rice Milling Unit (RMU). Maka jika KUR-nya mendapat Grace Period, akan sangat meringankan para petani dalam menyelesaikan cicilannya.
Dengan format pinjaman semacam ini, Khofifah, sapaan akrab Gubernur Jatim ini mengaku optimistis, para petani bisa memenuhi kebutuhan alat-alat pertanian yang lebih canggih, yang tentunya bisa meningkatkan kualitas dan produktifitas hasil panen petani.
"Para petani ini akan memiliki produksi yang lebih signifikan jika ada Harvester, Dryer, dan RMU, sehingga produknya bisa berkualitas premium. Apalagi memang padi di Jatim pada dasarnya kualitasnya premium, hanya karena keterbatasan alat seperti dryer, sehingga pengeringan kurang maksimal. Hal ini menjadikan kandungan airnya sering masih cukup tinggi sehingga saat diolah pecahnya banyak maka kualitasnya jadi medium," urainya.
Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, Harvester pun bisa mengurangi lost produksi hingga 9- 11 persen. Dengan demikian, jika Jatim produksinya hampir 10 juta ton, dengan memiliki Harvester maka produksi padi Jatim bisa mencapai 11 juta ton.
“Itulah mengapa saya usulkan supaya grace periode KUR alsintan bisa sampai empat tahun. Karena sudah ada yang bisa dapat grace periode di sektor lain,” tegasnya.
Begitu juga dengan implementasi Better Nutrition. Gubernur Khofifah mengajak seluruh kepala daerah dan Tim Penggerak PKK Kab/Kota untuk menjadikan referensi dalam penurunan kasus Stunting di Jatim.
"Kita bisa menjadi bapak/ibu asuh bagi satu anak yang terindikasi stunting. Ini jadi salah satu langkah bersama untuk menurunkan angka stunting sesuai target Presiden Jokowi, di bawah14% pada tahun 2024," ucap Khofifah.
Sementara untuk Better Environment, Gubernur Khofifah secara khusus mengingatkan para kepala daerah untuk menjaga keseimbangan dalam minat pembangunan industri dan Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD), serta memastikan LSD tidak digunakan untuk industrialisasi.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Primaniyarta
Pastikan area industri dari lahan tidak produktif untuk menjaga produktifitas dari luasan lahan yang telah ada.