“Dalam quatation/kutipan utuh itu, apakah ada frasa (potongan kalimat) ‘Ganjar menyatakan siap menjadi presiden’? Tidak ada kan? Jadi menurut hemat kami, Ganjar sebagai kader yang dikenal taat pada partai, tidak akan pernah melangkahi Ibu Mega,” tegas Immanuel.
Sebab, Ganjar disebut sadar dan benar-benar taat bahwa ranah capres merupakan keputusan atau wilayah yang ada di Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Menurut Immanuel, ada tukang adu domba Ganjar dengan PDI Perjuangan dengan memelintir kalimat Gubernur Jawa Tengah itu.
"Ada yang memlintir kalimat Ganjar, dengan maksud mengadu-domba Ganjar dengan PDI Perjuangan. Siapa yang sengaja memelintir ini? Tak lain tak bukan pihak-pihak yang sangat yakin bahwa Ganjar sulit dikalahkan. Maka Ganjar harus dibikin tak ikut pertandingan. Itulah maksud pihak yang memlintir kalimat Gubernur Jawa Tengah itu," tutur Immanuel.
Immanuel menyatakan curiga bahwa ada orang internal PDI Perjuangan yang tidak suka dengan tingginya elektabilitas Ganjar dalam survei.
Maka ada yang mendirikan Dewan Kolonel, namun dilarang oleh partai dengan menerbitkan surat peringatan.
“Istilah kami di kampus dulu, itu namanya salah jilat,” tukasnya.