Sambil berurai air mata, Rosti mempertanyakan di mana hati nurani para terdakwa karena diam saja dan tidak memberi pertolongan, bahkan mengikuti, skenario pembunuhan yang dibuat oleh Ferdy Sambo.
"Luar biasa, di mana hati kalian? Hewan saja (kalau) mati, pasti mendapatkan pertolongan. Ini kalian manusia diciptakan Tuhan normal, punya mata, punya hati, tapi tidak satu pun kalian di rumah Ferdy Sambo (menolong Brigadir J dan malah) mengikuti skenario atasanmu itu, dan Putri-mu yang kau banggakan itu," ujar Rosti.
Terlihat Kuat sampai menangis mendengar luapan kemarahan Rosti di ruang sidang.
"Ada apa kamu dengan si Putri itu, Kuat Ma'ruf? Ada apa? Siapa kamu di dalam itu? Siapanya si Putri kamu? Sampai kamu mendesak, mengatur si Putri," cecar Rosti.
"Saya orang kecil saja tidak diperbolehkan orang lain mengatur, apalagi kepada istri yang bukan istri kita. Ini diingat ya, dicamkan dalam-dalam, bagaimanapun pintarnya atasanmu itu membuat skenario, Tuhan akan melihat," pungkasnya.