Saat itu, Lavrov kembali ke Moskow untuk bekerja sebagai sekretaris ketiga dan kedua di Bagian Hubungan Ekonomi Internasional Uni Soviet. Kemudian, pada tahun 1981, ia terpilih menjadi penasihat senior Soviet untuk PBB di New York, Amerika Serikat.
Lavrov diangkat sebagai wakil menteri luar negeri pada tahun 1992, namun kembali bekerja di New York pada tahun 1994 sebagai perwakilan tetap Rusia untuk PBB. Di tahun 2004, Putin memilihnya menjadi menteri luar negeri, menggantikan Igor Ivanov yang sudah ditunjuk oleh Boris Yeltsin.
Dia mempertahankan jabatan tersebut pada 2018 hingga saat ini ketika Putin kembali memimpin Kremlin yang keempat kalinya. Lavrov bahkan menggantikan Putin untuk menghadiri KTT G20 di Bali.
Beredar kabar bahwa sesaat setelah tiba di Indonesia, Lavrov dibawa ke rumah sakit di Denpasar, Bali, karena menderita penyakit jantung. Namun, juru bicara Kemenlu Rusia, Maria Zakharova membantahnya dan mengatakan berita itu palsu.
"Di sini bersama Sergey Viktorovich di Indonesia, kami melihat rekaman dan kami tidak dapat mempercayai mata kami: ternyata dia dirawat di rumah sakit. Ini, tentu saja, adalah puncak kepalsuan," ungkap Zakharova dalam video yang ia unggah melalui Telegram pada Senin (14/11/2022).
Kontributor : Xandra Junia Indriasti