Ustadz Ma’ruf Khozin pun kemudian mengambil kesimpulan. Ia mengutip ucapan dari Syekh Abdullah al-Faqih sebagai berikut:
Boleh berdoa dengan redaksi yang sesuai keadaan. Seperti: ‘Ya Allah jadikanlah segala urusan kami memiliki akhir yang baik’ dan sebagainya. Sebab doa tidak diharuskan bersumber dari Nabi. (Fatawa Syabkah Islamiyyah 187/133).
Doa yang Dianjurkan Dibaca
KH Abdul Karim atau Gus Karim, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Azzayadi Solo memberikan sebuah doa yang dapat dibaca ketika terjadi gempa bumi, termasuk Gempa Cianjur.
Dikutip dari laman NU Online berikut bacaan doa gempa menurut Gus Karim:
Allaahumma innii asaluka khairaha wa khaira maa fiihaa, wa khaira maa arsalta bihi, wa a’ûdzubika min syarrihaa, wa syarri maa fiihaa wa syarri maa arsalta bihi
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang di dalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi didalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan.
Doa ini dapat dibaca setiap saat dan dapat dibaca sewaktu-waktu ketika terjadi bencana gempa bumi atau lainnya yang membahayakan keselamatan jiwa.
Baca Juga: [Update] Jumlah Korban Gempa Cianjur Hari Ini 271 Jiwa Meninggal Dunia
Dalam Gempa Cianjur, sebaiknya kita tidak hanya mengatakan "semoga husnul khatimah" saja. Namun juga memberi doa yang tepat.