Bangunan Gereja Katedral yang sekarang diresmikan pada 21 April 1901 oleh Mgr. Edmundus Sybrandus Luypen SJ dan diberi nama dengan De Kerk van Onze Lieve Vrowe ten Hemelopneming (Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga).
Arsitektur Gereja Katedral Jakarta
![Suasana umat Kristiani saat mengikuti Misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Sabtu (25/12/2021). [Suara.com/Alfian Winanto,]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/12/25/41034-ibadah-natal-gereja-katedral-jakarta.jpg)
Gaya arsitektur Gereja Katedral Jakarta sejak direnovasi hingga sekarang yaitu Neo-gotik dan bangunan Gereja Katedral berbentuk salib. Di pintu masuk utamanya ada patung Santa Maria yang berukuran cukup bedar dan dihiasi inskripsi Latin berbunyi "Beatam Me Dicentes Omnes Generationes", artinya Segala Keturunan Menyebut Aku Bahagia.
Gereja Katedral terdiri dari tiga menara, yaknj Menara Angelus Dei, yang terletak di atap bagian tengah. Menara ini memiliki ketinggian hingga 45 meter dari dasar bangunan gereja.
Kemudian ada Menara Benteng Daud, yang terletak di sisi kiri pintu masuk utama. Menara ini memiliki ketinggian 60 meter. Terakhir ada Menara Gading, yang terletak di sisi kanan pintu masuk utamanya. Menara ini mempunyai ketinggian 60 meter.
Diantara menara Benteng Daud dan juga menara Gading ada jendela kaca berbentuk bundar yang dikenal dengan nama Rozeta. Sekarang, bangunan gereja yang berlokasi di Jalan Katedral, Pasar Baru Sawah Besar, Jakarta Pusat, tersebut sejak tahun 1993 resmi ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah.
Selain itu, gereja ini juga mempunyai museum. Museum tersebut berada di samping kiri gereja, dekat dengan Gua Maria. Dalam Museum Katedral menyimpan benda-benda yang bersejarah.
Setiap benda-benda yang disimpan menceritakan perjalanan gereja Katedral. Museum dan gereja Katedral terbuka unyuk masyarakat umum, meskipun mereka bukan pemeluk agama Katolik.
Nah itulah tadi sejarah Katedral Jakarta, salah satu gereja Katolik tertua di Indonesia. Semoga menambah wawasan Anda!
Baca Juga: Bagaimana Hukum Membuat Kue Natal dalam Islam? Simak Penjelasan Ulama
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari