Sejarah Katedral Jakarta, Salah Satu Gereja Katolik Tertua di Indonesia yang Selalu Meriah saat Natal

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 07 Desember 2022 | 23:41 WIB
Sejarah Katedral Jakarta, Salah Satu Gereja Katolik Tertua di Indonesia yang Selalu Meriah saat Natal
sejarah Katedral Jakarta - Gereja Katedral Jakarta (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Meskipun terjadi kebakaran besar dan mengalami kerusakan di beberapa bagiannya, namun bangunan gereja tidak ikut terbakar seluruhnya meski mengalami kerusakan di beberapa bagiannya. Pasca kebakaran, bangunan gereja yang rusak tidak direnovasi ulang, mengingat tanah yamg digunakan bukanlah tanah milik gereja. 

Umat Kristiani saat mengikuti Misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Sabtu (25/12/2021). [Suara.com/Alfian Winanto,]
Umat Kristiani saat mengikuti Misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Sabtu (25/12/2021). [Suara.com/Alfian Winanto,]

Setelah tragedi tersebut, umat Katolik kemudian memperoleh tempat yang baru untuk dijadikan bangunan gereja. Tempat tersebut merupakan rumah dinas para gurbernur jenderal yang sudah lama kosong, yang kini menjadi tempat Gereja Katedral Jakarta berada. 

Lebih dari setengah abad mengalami pembaharuan bangunan, pada tahun 1890 Gereja Katedral harus menghadapi cobaaan memilukan lagi. Tidak ada angin tidak ada hujan, Katedral Jakarta tiba-tiba saja ambruk dengan sendirinya.  

Kondisi gereja setelah ambruk sangatlah parah dan tidak memungkinkan untuk penyelenggaraan misa Natal. Kemudiam, untuk sementara misa diselenggarakan di garasi kereta kuda yang sebelumnya disesuaikan fungsinya untuk gereja darurat. 

Satu tahun setelah kejadian itu, bangunan gereja kembali direnovasi dalam dua tahap. Pengerjaan gereja Katedral selesai dalam kurun waktu selama 10 tahun setelah sempat terhambat.

Bangunan Gereja Katedral yang sekarang diresmikan pada 21 April 1901 oleh Mgr. Edmundus Sybrandus Luypen SJ dan diberi nama dengan De Kerk van Onze Lieve Vrowe ten Hemelopneming (Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga). 

Arsitektur Gereja Katedral Jakarta 

Suasana umat Kristiani saat mengikuti Misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Sabtu (25/12/2021). [Suara.com/Alfian Winanto,]
Suasana umat Kristiani saat mengikuti Misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Sabtu (25/12/2021). [Suara.com/Alfian Winanto,]

Gaya arsitektur Gereja Katedral Jakarta sejak direnovasi hingga sekarang yaitu Neo-gotik dan bangunan Gereja Katedral berbentuk salib. Di pintu masuk utamanya ada patung Santa Maria yang berukuran cukup bedar dan dihiasi inskripsi Latin berbunyi "Beatam Me Dicentes Omnes Generationes", artinya Segala Keturunan Menyebut Aku Bahagia. 

Gereja Katedral terdiri dari tiga menara, yaknj Menara Angelus Dei, yang terletak di atap bagian tengah. Menara ini memiliki ketinggian hingga 45 meter dari dasar bangunan gereja.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Membuat Kue Natal dalam Islam? Simak Penjelasan Ulama

Kemudian ada Menara Benteng Daud, yang terletak di sisi kiri pintu masuk utama. Menara ini memiliki ketinggian 60 meter. Terakhir ada Menara Gading, yang terletak di sisi kanan pintu masuk utamanya. Menara ini mempunyai ketinggian 60 meter. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI