Suara.com - Dalam prosesi pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono ada sebuah upacara adat bernama Begalan yang dilaksanakan keduanya. Bagi Anda yang belum tahu apa itu prosesi Begalan, di bawah ini kami jelaskan arti prosesi Begalan dalam pernikahan dilengkapi dengan makna dan tahapan pelaksanaannya.
Arti prosesi begalan dalam pernikahan
Dikutip dari arsip skripsi Muchlisin Anam "Tradisi Begalan dalam Upacara Perkawinan Adat Banyumas Perspektif Hukum Islam" (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) bahwa Begalan merupakan tradisi turun temurun dalam masyarakat Banyumas. Begalan merupakan tahap upacara untuk memberikan nasihat kepada pengantin baru. Adat Begalan merupakan adat asli orang Banyumas yang tidak sembarangan pasangan dapat menyelenggarakan tradisi ini.
Begalan, secara bahasa berasal dari kata begal (Jawa) yang berarti perampok. Sementara itu, perampok berarti pelaku kejahatan yang pekerjaannya merampas barang-barang milik orang lain. Perampasan yang dilakukan oleh pembegal biasanya dilakukan secara terang-terangan di mana korbannya dalam keadaan sadar atau dalam istilah Jawa disebut mbegal.
Dalam kepercayaan adat Banyumas, upacara Begalan adalah salah satu syarat atau krenah/pengruwat guna menghindari kekuatan-kekuatan gaib yang dapat mengganggu dan mengancam keselamatan terutama pada kedua mempelai pengantin. Pelaksanaannya berupa pementasan tari dan tanya jawab antara pihak pengantin laki-laki dengan pihak pengantin perempuan.
Tahapan prosesi begalan
Masih berdasarkan data skripsi dari Muchlisin Anam, dalam proses pelaksanaannya ada beberapa tahap yang dilakukan oleh juru Begal, yakni:
1. Pengantin pria mempersiapkan barang bawaan seperti brenong kepang/uba rampe.
2. Juru Begal berangkat ke rumah pengantin wanita untuk merias diri dan berganti pakaian yang telah dibawanya.
Baca Juga: Ekspresi Jokowi Tertatih-tatih Gendong Putranya saat Prosesi Siraman, Kaesang: Udah Kasihan Bapak
3. Pelaksanaan Begalan diadakan di halaman rumah mempelai wanita.
4. Pada saat iring-iringan pengantin pria sampai di halaman rumah pengantin wanita, pengantin pria bersama keluarganya tidak langsung masuk ke rumah pihak wanita.
5. Pihak pengantin pria dihadang oleh wakil pengantin wanita yang di sebut Suro Langu.
6. Sesampainya di depan teras rumah pengantin wanita, rombongan pengantin pria berhenti dan kemudian Pembawa Acara (Pranoto Adicoro) memberikan waktunya kepada juru Begal untuk memulai ritual Begalan.
7. Juru Begal membuka acara untuk menyampaikan maksud Begalannya, dengan menyampaikan sambutan kepada masyarakat yang hadir saat itu dengan maksud menghormati dan meminta maaf apabila dalam pementasan Begalan tersebut terdapat kesalahan.
8. Setelah sambutan selesai, ritual inti Begalan dimulai. Suro Langu memberikan syarat kepada Suro Genthong, boleh masuk apabila Suro Genthong bisa menjelaskan makna dari semua barang-barang yang dibawa. Tanya jawab ini sebagai nasehat atau penerangan bagi kedua mempelai sekaligus buat yang hadir.