Hasil polling ILC ini berbeda dengan hasil survei terbaru dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk “Trend Dukungan Bakal Calon Presiden” seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (20/12/2022).
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, menunjukkan bila pemilihan presiden diadakan ketika survei terakhir dilakukan (Desember 2022), ada 3 nama yang mendapat dukungan paling signifikan: Ganjar, Prabowo, dan Anies.
Dalam simulasi semi terbuka dengan daftar 45 nama, Ganjar mendapatkan dukungan 26,5%; disusul Anies 18,6%; Prabowo 16,8%; dan Ridwan Kamil 6%. Nama-nama lain di bawah 2%. Dalam simulasi ini, masih ada 14,4% yang belum menentukan pilihan.
Konsisten dengan simulasi semi terbuka, Ganjar juga cenderung unggul dalam simulasi tertutup 4 nama dan 3 nama. Dalam simulasi 4 nama di mana yang bersaing adalah Anies, Ganjar, Prabowo, dan Puan Maharani, Ganjar mendapatkan dukungan 32,8%; Anies 27,1%; Prabowo 25,5%; dan Puan 2,4%. Masih ada 12,1% yang belum menjawab.
Dalam simulasi tertutup 4 nama di mana yang maju adalah Airlangga Hartarto, Anies, Ganjar, dan Prabowo, Ganjar konsisten unggul dengan perolehan suara 32,4%; disusul Anies 26,8%; Prabowo 25,6%; dan Airlangga 3%. Masih ada 12,1% yang belum menentukan pilihan.
Sementara dalam simulasi tertutup 3 nama di mana yang maju adalah Anies, Ganjar, dan Prabowo, urutan pertama masih ditempati Ganjar dengan dukungan 33,7%; kemudian Anies 28,1%; dan Prabowo 26,1%. Masih ada 12,1% yang belum menentukan pilihan.
Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 3 - 11 Desember 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Response rate sebesar 1029 atau 84%. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
Baca Juga: Dilema Para King Maker di Pilpres 2024, Meski Elektabilitas Tinggi Ganjar Belum Menjadi Pilihan?