Suara.com - Meikarta punya siapa? Pertanyaan ini yang beberapa waktu belakangan ini menjadi salah satu topik hangat perbincangan warganet. Ini bermula usai pendiri Meikarta menggugat 18 konsumennya yang minta refund.
Meikarta sendiri merupakan apartemen yang didirikan PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) di Bekasi ini. Adapun alasan 18 konsumennya meminta refund karena mereka tak kunjung memperoleh unit sesuai tenggat waktu yang dijanjikan.
Menurut 18 konsumen Meikarta tersebut Pihak MSU telah berjanji akan menyerahkan unit apartemen pada pertengahan tahun 2019. Akan tetapi, sudah hampir empat tahun, unit apartemen yang telah dijanjikan tersebut belum juga rampung.
Usai ramainya berita ini, sejumlah orang pun penasaran dan bertanya-tanya, sebenarnya Meikarta milik siapa? Nah, untuk selengkapnya beikut ini informasi pemilik Meikarta yang dilansir dari berbagai sumber.
Profil Pemilik Meikarta
![Pendiri sekaligus pemilik Lippo Group Mochtar Riady saat ditemui pada acara Indonesia Digital Conference 2019 di Jakarta, Kamis (28/11/2019). [Antara/Mentari Dwi Gayati]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/11/28/60168-lippo-group-mochtar-riady-ovo.jpg)
Diketahui, PT MSU (Mahkota Sentosa Utama) ini merupakan anak peusahaan dari PT LPCK (Lippo Cikarang Tbk) milik Mochtar Riady yang menjabat sebagai Presiden Komisaris Lippo Group.
Mochtar Riady atau yang dikenal juga dengan nama Lie Mon Tie ini lahir pada 9 Mei 1929 di Malang, Jawa Timur. Ia memiliki seorang istri bernama Suryawati Lidya serta m enam orang enak.
Pada tahun 1954, Mochtar Riady pernah mendirikan sebuah toko yang mana ini jadi cikal bakal perjalanan usahanya. Pada saat usia Riady masih 22 tahun, dia memutuskan untuk mendalami dunia perbankan.
Seiring waktu berjalan, kemudian dia mendirikan bank yang diberi nama Panin Bank hingga berkembang pesat sebagai bank swasta terbesar yang ada di Indonesia. Beberapa waktu setelahnya, ia terpilih sebagai pimpinan BCA (Bank Central Asia) pada tahun 1975 atas tawaran dari pendiri Grup Salim Liem Sioe Liong.
Baca Juga: Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Kronologi Konsumen Meikarta Digugat Rp56 Miliar
Pada tahun 1990, Mochtar Riady meninggalkan BCA saat aset bank tersebut bernilai di atas Rp7,5 triliun dan laba bersih tahunan Rp 53 miliar. Ini menjadi jumlah terbesar bahkan naik hingga 3 kali lipat sejak kali pertama ia masuk BCA.