Pelatihan Demi Kualitas Wasit
Wasit selalu menjadi salah satu masalah terbesar sepak bola Indonesia. Dari pekan ke pekan bahkan dari pertandingan ke pertandingan, selalu ada kontroversi dari kepemimpinan wasit di Liga 1.
Banyak wasit Indonesia seperti tak punya kecakapan dan integritas untuk disegani. Hal itu karena kelalaian pengambilan keputusan terkait hal-hal dasar seperti offside. Kurangnya pelatihan dari PSSI diduga sebagai penyebab utama, apalagi evaluasi kinerja wasit tidak pernah ada.
Kursus Pelatih
Masalah PSSI lainnya adalah jumlah pelatih yang masih sangat minim untuk jutaan potensi pemain. PSSI sempat menggenjot kursus kepelatihan wasit pada Edy Rahmayadi tapi jumlah menurun tajam di era Iriawan dengan alasan pandemi Covid-19. Tapi setelah pandemi menurun, jumlahnya tetap belum naik.
Di bawah kepengurusan Iwan Bule, baru digelar satu kali kursus Pro AFC. Ini membuat banyak pelatih tak bisa menangani klub profesional, apalagi pelatih lokal kurang dipercaya oleh klub. Oleh karenanya, PSSI harus bisa menggalakkan lagi kursus kepelatihan.
Perbaikan Kompetisi Usia Muda
PSSI sudah menggulirkan Elite Pro Academy dari usia 15 hingga 19 sejak era kepengurusan Edy Rahmayadi. Tapi sayangnya jumlah kompetisi yang dipertandingkan sangat minim.
Kekurangan biaya menjadi kendala, terlebih belum semua klub kasta tertinggi punya tim usia muda. Sejumlah tim baru membentuk tim usia saat ada kompetisi kemudian membubarkannya seusai liga.
Kondisi klub yang tidak punya tim usia muda ini berkaitan dengan fakta klub yang tidak punya lapangan latihan sendiri. Hal itu diperparah dengan klub yang belum menjadikan tim usia muda sebagai kewajiban sebuah tim profesional. Kondisi itu juga berlaku untuk kompetisi sepak bola putri.