Sepak Terjang Wiranto: Bentuk Hanura Lalu Gabung PAN, Sempat Kena Musibah saat Jadi Menteri Jokowi

Jum'at, 17 Februari 2023 | 16:18 WIB
Sepak Terjang Wiranto: Bentuk Hanura Lalu Gabung PAN, Sempat Kena Musibah saat Jadi Menteri Jokowi
Wiranto. (Suara.com/Ria Rizki)

Suara.com - Sosok politisi Wiranto memiliki perjalanan karier yang unik. Sebelum dirinya meniti karier di percaturan politik Indonesia, Wiranto sejatinya merupakan seorang abdi negara yang mengabdi di TNI.

Kala Wiranto berkarier di politik dan pemerintahan, dirinya banyak menjajal segudang jabatan hingga ikut mendirikan sebuah partai.

Menariknya, Wiranto kini keluar dari partai yang telah ia bangun yakni Hanura dan memilih untuk 'hijrah' ke PAN.

Berikut rekam perjalanan karier Wiranto di politik dan lini pemerintahan.

Jabat Panglima TNI hingga terjun ke politik

Wiranto sebelumnya adalah seorang perwira TNI. Ia juga sempat menjajal Panglima TNI pada tahun 1999.

Kala Dwifungsi ABRI masih berlaku, Wiranto dipercaya menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhan) pada 1998 tepat saat Soeharto lengser.

Wiranto tetap melanjutkan jabatannya di Menhan usai masa transisi ke era Reformasi namun sempat mengirimkan surat pengunduran diri dari jabatan itu kepada Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Partai Golkar menjadi partai pertama tempat Wiranto berkiprah. Ia pada tahun 1998 juga aktif sebagai anggota Dewan Pembina Partai Golkar. Selanjutnya ia membentuk Partai Hanura dan menjadi Ketua Umum periode 2006-2019.

Baca Juga: Ditanya Soal Kabar Wiranto Merapat ke PAN, Zulhas Malah Menghindar dari Awak Media

Berkali-kali jajal Pilpres

Wiranto merupakan pribadi yang berambisi memperjuangkan Pilpres selama beberapa kali. Ia mencalonkan diri sebagai calon presiden yang didampingi oleh Salahuddin Wahid pada Pilpres 2004, namun terhenti di tengah jalan.

Lagi-lagi dirinya kembali gagal saat bertarung di Pilpres 2009. Kala itu, ia maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Jusuf Kalla. Selang lima tahun, Wiranto sempat berniat maju Pilpres bersama Hary Tanoesoedibjo.

Kemudian pada tahun 2016, sosoknya menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan untuk posisi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam).

Sempat ditusuk saat jabat Menkopolhukam

Kariernya kala menjabat Menkopolhukam tak selamanya mulus. Sebab ia menjadi korban penusukan  Labuan, Banten, pada Kamis (10/10/2019).

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI