Pada stadium awal demam keong, kulit akan gatal-gatal karena serkaria menembus kulit. Kemudian stadium kedua dimulai saat cacing dewasa betina bertelur.
Gejala yang timbul antara lain demam, diare, berat badan menurun, dan gejala disentri. Sementara itu pada stadium menahun, tanda yang muncul lebih parah seperti kerusakan hati atau sirosis hati dan limfa.
Demam keong dapat menyebabkan tubuh pengidapnya jadi lemah hingga membuat perut jadi membesar. Penyakit ini bahkan dapat menyebabkan kematian.
Demam keong paling mematikan setelah maria
Ketika terinfeksi oleh cacing, parasit itu bisa tetap tinggal dalam tubuh selama bertahun-tahun dan merusak berbagai organ seperti kandung kemih, ginjal dan hati. Dari segi dampak menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), demam keong ini menempati urutan kedua setelah malaria sebagai penyakit parasit paling mematikan.
Sayangnya demam keong dianggap sebagai penyakit tropis terabaikan padahal dampak yang bisa disebabkan olehnya tidak main-main. Penyakit ini paling banyak ditemukan di negara-negara tropis seperti Afrika, beberapa bagian Amerika Selatan dan Asia.
Pengobatan demam keong
Demam keong bisa disembuhkan dengan obat cacing resep bernama praziquantel. Biasanya dokter akan memberikan obat tersebut dalam bentuk pil dan untuk satu hari saja.
Namun obat itu paling efektif ketika cacing sudah tumbuh sedikit lebih besar. Jadi, pengidapnya mungkin perlu melakukan pengobatan lagi beberapa minggu setelah dosis pertama.
Baca Juga: Banyak Belum Tahu, Andi Sudirman Sebut 14 Bahasa Daerah Sulawesi Selatan di Forum UNESCO
Cara mengatasi demam keong