Protes tak naik Garuda saat ditangkap
Keluarga sempat protes saat Lukas Enembe ditangkap tidak memakai Pesawat Garuda Indonesia. Penangkapan itu dilakukan KPK dengan membawa Lukas ke Jakarta dengan pesawat carteran Trigana Air pada Selasa (10/1/2023) lalu.
"Bagaimana negara ini, KPK tidak (memehuhi) syarat (membawa) orang sakit (Enembe) ke Jakarta. Dikasih naik pesawat apa, bukan pesawat Garuda lagi. Ini sudah kejahatan," ujar adik Lukas, Elius Enembe, di RSPAD Jakarta, Rabu (11/1/2023).
Keluhkan kasur tipis di penjara
Dikatakan kuasa hukumnya, Roy Rening, Lukas Enembe sempat mengaku bahwa dirinya hanya tidur di batu dengan alas kasur tipis. Roy lantas meminta agar kliennya yang tengah mengidap penyakit itu bisa diberikan pelayanan yang sesuai.
"Di penjara Pak Lukas Enembe tidur di batu dengan beralaskan kasur tipis. (Fakta) itu yang disampaikannya ke tim hukum," ungkap Roy Rening di Jayapura, Rabu (1/2/2023).
Ngaku dikasih makan ubi busuk
Kuasa hukum Lukas Enembe, OC Kaligis menyampaikan, kliennya diberi makan ubi busuk saat menjadi tahanan di Rutan KPK. Ia bahkan mengklaim kliennya sudah tiga kali diberi makanan tidak layak.
Dalam kesempatan ini, OC Kaligis juga membeberkan kesaksian serupa dari Bupati Mamberamo Tengah. Ia mengaku bertemu dengan Ricky Ham Pagawak dalam di ruang kunjungan.
Saat bertemu, Ricky Ham Pagawak membenarkan bahwa Lukas Enembe mendapatkan makanan berupa ubi busuk. Karena itu, OC Kaligis mengingatkan KPK untuk memperhatikan makanan kliennya.
Ngaku susah buang air
Sementara itu, kuasa hukum Lukas Enembe lainnya, Petrus Bala membeberkan, kliennya sering mengaku kesulitan buang air besar atau BAB.
Namun, kondisi yang dialami Lukas Enembe itu dinilai tidak menjadi perhatian KPK. Pasalnya, sang klien tidak diperiksa oleh dokter dan hanya diminta tidur.
"Jadi menurut keterangan Lukas Enembe, (beliau) hanya disuruh berbaring saja (saat sudah BAB). Tidak ada pemeriksaan terhadap kondisi kesehatannya," bongar Petrus.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti