Bukan Dito Ariotedjo, Ini Sosok Menteri Termuda Sepanjang Sejarah Indonesia

Selasa, 04 April 2023 | 09:37 WIB
Bukan Dito Ariotedjo, Ini Sosok Menteri Termuda Sepanjang Sejarah Indonesia
Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo saat ditemui usai pelantikan di Istana Negara Jakarta, Senin (3/4/2023) - menteri termuda sepanjang sejarah Indonesia [ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menpora baru Dito Ariotedjo disebut sebagai menteri paling muda dalam jajaran kabinet kerja di Indonesia. Namun sesungguhnya ternyata masih ada sosok menteri termuda mengalahkan Dito. Siapa dia?

Pelantikan Dito Ariotedjo selaku Menteri Pemuda dan Olahraga baru menggantikan posisi Zainuddin Amali sudah dilaksanakan kemarin, Senin (03/04/2023) oleh Presiden Jokowi di Istana Negara.

Dito Ariotedjo sendiri sekarang menjadi menteri termuda di kabinet Indonesia Maju. Sebelumnya Mendikbudristek, Nadiem Makarim juga sempat menjadi menteri termuda di kabinet Indonesia Maju. 

Dito disebut-sebut sebagai menteri termuda sepanjang sejarah Indonesia. Namun faktanya, Indonesia sendiri pernah memiliki sosok menteri yang diangkat saat ia berusia 22 tahun.

Ia adalah Sodancoh Soeprijadi atau Supriyadi, Menteri Keamanan Rakyat di era kepemimpinan Presiden Soekarno atau pasca proklamasi Indonesia. Namanya hingga kini dikenang sebagai salah satu pahlawan militer Indonesia, terutama jasanya sebagai salah satu pemimpin organisasi pemberontakan Pembela Tanah Air (PETA) saat melawan pasukan Jepang pada Februari 1945 silam.

Kegigihannya di dunia militer dan mempertahankan kedaulatan demi merebut kemerdekaan membuatnya mendapatkan kepercayaan dari Presiden Soekarno untuk duduk di kursi Menteri Keamanan Rakyat dalam kabinet Presidensial. 

Sosok Menteri Termuda Sepanjang Sejarah Indonesia (wikipedia.com)
Sosok Menteri Termuda Sepanjang Sejarah Indonesia (wikipedia.com)

Supriyadi awalnya dikenal sebagai salah satu pemuda Indonesia yang pro terhadap Jepang. Ia pun menganggap kehadiran Jepang dapat mengubah nasib tanah air yang selama 350 tahun dijajah Belanda. Ia pun mulai patuh dan ikut berbagai pelatihan militer Jepang yang sudah menjanjikan kemerdekaan Indonesia.

Namun, di tengah-tengah kesetiaannya kepada Jepang, Supriyadi pun menyadari bahwa sikap Jepang terhadap Indonesia berbanding terbalik dengan apa yang dipercayainya.

Supriyadi yang bergabung dengan pasukan PETA Batalion Blitar seringkali melihat penyiksaan terhadap pekerja romusha (kerja paksa Jepang) dan banyak wanita Indonesia diperlakukan tidak baik oleh para tentara Jepang.

Baca Juga: Tiga Arahan Presiden Jokowi untuk Menpora Dito Ariotedjo yang Baru Dilantik

Hal ini membuatnya membelot dan akhirnya membentuk milisi PETA untuk menyerbu pasukan Jepang. Di tahun 1944, Supriyadi secara terang-terangan menyebut dirinya pemberontak dan siap menghadapi pasukan Jepang demi membela tanah air.

Perlawanannya kepada Jepang pun semakin masif saat pasukan pemberontakan PETA memiliki banyak anggota dan mengikuti ideologis pemberontakan Supriyadi.

Pada 14 Februari 1945, pemberontakan terbesar terhadap Jepang terjadi pasca Perang Dunia II. Supriyadi bersama para pasukannya pun mulai mengepung Blitar dan berhasil menduduki beberapa wilayah. Namun, mereka sempat terkecoh karena pasukan Jepang ternyata sudah banyak yang meninggalkan Blitar.

Naasnya, Supriyadi pun dinyatakan hilang di tanggal 14 Februari 1945 saat ia dilaporkan terakhir kali terlihat di lereng Gunung Kelud bersama pasukan lainnya yang dipimpin Moeradi.

Hal ini pun diketahui oleh Presiden Soekarno. Hingga pembacaan proklamasi tanggal 17 Agustus 1945, Supriyadi tak kunjung muncul ke publik. Isu soal kematiannya pun mencuat, namun Soekarno tetap optimis dengan rencana mengangkat dan melantik Supriyadi sebagai Menteri Keamanan Rakyat.

Secara tertulis, Supriyadi diangkat sebagai Menteri Keamanan Rakyat pada 19 Agustus 1945. Saat itu, Supriyadi tercatat masih berusia 22 tahun. Soekarno pun meminta Supriyadi melalui pasukannya untuk segera muncul ke publik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI