Suara.com - Viral pengakuan artis serba bisa Soimah diperlakukan seperti maling dan koruptor oleh petugas pajak yang datang ke rumahnya.
Hal itu diungkap Soimah ketika ngobrol dengan Butet Kartaredjasa di kanal YouTube mojokdotco yang tayang pada Rabu (5/4/2023). Obrolan Soimah itu pun menjadi viral dan sorotan di Twitter.
Walau begitu Soimah tidak membeberkan petugas itu dari kantor pajak mana. Simak kronologi Soimah emosi didatangi petugas pajang yang gandeng debt collector berikut ini.
Soimah selalu merasa dicurigai petugas pajak
Soimah menceritakan pengalaman tak menyenangkan ketika berurusan dengan oknum petugas pajak pada tahun 2015 silam. Kejadian tak menyenangkan yang dialami Soimah itu terjadi bukan hanya satu kali.
Kala itu, ada pegawai pajak yang mendatangi rumahnya. Pegawai itu tanpa mengatakan permisi, langsung menyelonong masuk melewati pagar hingga depan pintu rumah Soimah.
Menurutnya, tindak-tanduk petugas pajak yang mendatangi rumahnya seolah-olah menganggap dirinya sebagai pencuri yang hendak melarikan diri.
Soimah juga merasa selalu dicurigai oleh petugas pajak tentang apapun yang dilakukannya, termasuk memberi bantuan pada keluarga dan saudara. Bahkan dia sampai harus menyimpan semua nota pengeluarannya.
"Masa aku (kalau mau) bantu saudara harus pakai nota. Jadi (petugas pajak) nggak percaya (bilang), 'Masa bantu saudara segini besarnya'. Yo sak karepku to (ya terserah aku dong). Jadi (kalau mau bantu) harus (simpan bukti) pakai nota," ucap Soimah.
Baca Juga: Soimah Bongkar Kejamnya Industri TV di Indonesia, Pernah Sakit Hati Gegara Ini
Pendopo milik Soimah diintai petugas pajak
Bahkan pendopo milik Soimah yang saat itu belum selesai dibangun juga tak luput dari penilaian pajak. Padahal Soimah sendiri belum mengetahui total pembangunan pendopo yang akan digunakan untuk mewadahi para seniman.
Diceritakan petugas pajak mengukur bangunan pendopo milik Soimah dari jam 10 pagi hingga 5 sore. Hingga kemudian pendopo milik Soimah itu dinilai hampir Rp50 miliar.
Soimah merasa bingung antara sedih atau senang menanggapi hal tersebut. Ia blak-blakan menyatakan jika sampai pendoponya bisa dijual dengan harga Rp 50 miliar, ia tentu sangat senang dan tak ragu menjualnya.
"Di sisi lain saya sedih, kok bisa gitu (dinilai harganya Rp 50 miliar). Di sisi lain saya senang, kalau itu (pendopo) laku Rp 50 miliar, beli saja. Aku untung nanti aku baru bayar pajak, tukunen nek payu (beli saja kalau sampai laku) Rp 50 miliar," ujar Soimah.
Petugas pajak datangi rumah Soimah bersama debt collector