Selain kerusakan yang terjadi pada fasilitas pantai dan perahu, masyarakat juga diminta waspada akan risiko terjadinya badai. Menjadi mimpi buruk untuk semua pelaut yang ada di perairan, hal ini dapat membahayakan nyawa nelayan dan pelaut.
Hembusan angin yang kuat bisa memicu gelombang tinggi dan badai, sehingga semua yang ada di area perairan harus selalu waspada.
4. Risiko Banjir
Tidak jarang gelombang tinggi juga menghadirkan risiko banjir. Banjir akibat gelombang tinggi yang terus menerus terjadi sendiri awam dialami oleh masyarakat area pesisir. Maka dari itu dihimbau agar masyarakat di area pesisir menyiapkan diri untuk meminimalisir risiko yang mungkin dialami.
5. Korban Jiwa
Tidak hanya risiko korban harta benda, namun juga terdapat risiko korban jiwa akibat gelombang tinggi ini. Semua diharapkan waspada dan mengetahui langkah cepat dan tepat jika gelombang tinggi mulai tidak terkendali.
Rilisan BMKG
Jika mengacu pada apa yang dirilis pada akun resmi BMKG @infobmkg, maka akan terjadi pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara yang bergerak dari Timur Laut - Timur dengan kecepatan angin berkisar 3 hingga 15 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian Selatan, dominan bergerak dari Timur ke Tenggara, dengan kecepatan angin berkisar 5 hingga 25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau ada di area Laut Arafuru.
Baca Juga: BMKG Deteksi 68 Titik Panas Baru di Kaltim, Tersebar di 3 Kabupaten
Selengkapnya Anda bisa langsung cek pada unggahan akun tersebut pada https://www.instagram.com/p/CrgE_aqBTjk/.