Korban sendiri kekinian sudah diisolasi di tempat khusus agar privasi-nya terjaga. Mengingat pemberitaan media atas kasus tersebut yang kian luas, di mana khawatir akan membuatnya merasa semakin tertekan.
Melibatkan sejumlah spesialis
Untuk melakukan tindakan angkat rahim itu, beberapa dokter spesialis akan ikut dilibatkan. Di antaranya ahli Onkologi Ginekologi yang fokus dalam pencegahan, diagnosis, perawatan, hingga pengobatan kanker serta pra-kanker pada sistem reproduksi perempuan.
Adapun penyakit tersebut meliputi kanker ovarium, kanker vagina, kanker rahim, kanker serviks, kanker vulva, dan lain sebagainya yang seringkali menyerang para wanita.
Lalu, spesialis bedah digestif juga akan terlibat dalam operasi angkat rahim korban pemerkosaan 10 orang itu. Bedah digestif sendiri dilakukan dengan metode Laparoskopi yang merupakan teknik operasi memakai alat khusus.
Hal ini memungkinkan dokter membedah tanpa membuka dinding perut pasien. Teknik operasi tersebut hanya berukuran lubang kunci dan proses penyembuhannya pun bisa lebih cepat ketimbang teknik operasi yang biasa.
Angkat rahim demi mengurangi risiko
Hery juga menjelaskan jika operasi pengangkatan rahim terhadap korban memang perlu dilakukan. Alasannya, demi mengurangi risiko penyebaran penyakit yang diakibatkan oleh perbuatan tak senonoh para pelaku.
Adapun awalnya, tim dokter merasa, tindakan tersebut tidak diperlukan. Namun, setelah diperiksa, angkat rahim menjadi langkah yang jauh lebih baik, karena obat-obatan, katanya, sudah tidak lagi efektif untuk memulihkan kondisi korban.
Baca Juga: Rekam Jejak Kapolda Sulteng yang Sebut Pemerkosaan ABG Sebagai Persetubuhan
Korban idap tumor