Suara.com - Penasihat hukum terdakwa kasus penipuan korban Indosurya, Natalia Rusli, Deolipa Yumara menanggapi tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menuntut kliennya, selama 1 tahun 3 bulan. Menurutnya, ancaman penjara terhadap Natalia Rusli terbilang ringan lantaran tuntutan maksimal perkara penipuan adalah 4 tahun penjara.
“Kecil nih 1 tahun 3 bulan. Itu artinya jaksa ragu-ragu, jadi kami bisa membaca. Kalau jaksa menuntutnya 3 atau 4 tahun berarti pasti nih perkaranya,” kata Deolipa, pasca persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (6/6/2023).
Secara pembuktian, lanjut Deolipa, banyak hal yang meringankan kliennya. Di antaranya, pembuktian soal Natalia bukan seorang Advokat juga tidak terbukti.
“Secara garis besar juga pembuktian mengenai penipuannya di mana Natalia ini dianggap bukan advokat tidak terbukti karena dia adalah advokat, sudah disumpah dan sudah diangkat jadi advokat,” kata Deolipa.
Baca Juga: Kasus KSP Indosurya, Natalia Rusli Dituntut 1 Tahun 3 Bulan Penjara
Kemudian, lanjut Deolipa, dalam tuntutannya, JPU juga tidak memenuhi unsur penggelapan karena unsur uangnya sudah dikembalikan.
“Unsur penggelapannya tidak terpenuhi, makanya dikejar unsur penipuannya saja, karena penggelapannya uangnya sudah dikembalikan,” katanya.
Deolipa menambahkan, meski demikian uang yang dikembalikan oleh Natalia kepada Verawati bukanlah uang Verawati. Lantaran uang yang dikembalikan merupakan uang jasa atau lawyer fee Natalia Rusli
“Itu juga sebenarnya bukan uangnya si pelapor, tapi uang jasanya si Natalia Rusli, karena dia bertindak sebagai kuasa hukum. Tentu namanya jasa pengacara,” tutupnya.
Dituntut 1 Tahun 3 Bulan Penjara
Baca Juga: Deolipa Nilai Unsur Penipuan dan Penggelapan Perkara Natalia Rusli Tidak Terbukti, Kenapa?
Jaksa penuntut umum sebelumnya telah menjatuhkan tuntutan terhadap terdakwa Natalia Rusli satu tahun, tiga bulan penjara. Tuntutan itu diberikan jaksa lantaran menyatakan jika Natalia Rusli terlibat atas kasus penipuan dan penggelepan KSP Indosurya.
“Menyatakan terdakwa Natalia Rusli secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakan penipuan sebagaimana melanggar Pasal 378 kuhp,” kata JPU di sidang.
“Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karens itu berupa penjara 1 tahun dan 3 bulan dikurangi selama terdakwa dalam tahanan sementara memerintahkan terdakwa tetap berada dalam tahanan,” imbuh JPU.
Adapun beberapa hal yang dianggap memberatkan terhadap Natalia Rusli, yakni terdakwa Natalia Rusli dianggap telah merugikan saksi Verawati Sanjaya.
“Terdakwa berbelit-belit, dalam persidangan dan tidak mengakui perbuatannya,” ucao JPU.
JPU kemudian melanjutkan, jika ada beberapa hal yang meringankan Natalia Rusli, diantaranya Natalia Rusli belum pernah terlibat hukum, dan terdakwa merupakan tulang punggung keluarga.
“Terdakwa belum pernah dihukum, dan terdakwa adalah tulang punggung keluarga,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Natalia Rusli bersepakat dengan para penasihat hukumnya bakal mengajukan banding atau pleidoi. Pleidoi sendiri dijadwalkan bakal dibacakan pada Jumat (9/6/2023) mendatang.