Al-Zaytun mempunyai gedung yang mewah karena sejak awal dana pembangunannya adalah obligasi dengan total 350 miliar.
Kontroversi Ponpes Al-Zaytun
Ponpes Al-Zaytun ini terkenal dengan ajarannya yang menuai kontroversi karena dianggap menyimpang. Berbagai pihak turut mengomentari soal Ponpes yang dipimpin oleh Panji Gumilang tersebut.
Sekretaris MUI Jawa Barat Rafani Achyar menyebut, MUI Jabar sangat responsif sejak banyaknya aduan dari masyarakat terkait dengan Ponpes Al-Zaytun. Namun, ia menyebut pihak pesantren justru tidak kooperatif.
Ia juga menjelaskan terkait dengan fatwa yang biasa dikeluarkan oleh MUI apabila terjadi suatu permasalahan pada urusan agama. Ia menilai tidak mudah untuk MUI mengeluarkan fatwa berkaitan dengan Al-Zaytun. Hal tersebut dikarenakan MUI harus terlebih dahulu menjalani beberapa prosedur.
Ia juga mengungkap bahwa Al-Zaytun serta pimpinannya kerap kali membuat pernyataan kontroversial terlebih terkait dengan memperbolehkan perzinahan.
"Banyak kontroversi, yang terakhir itu zinah boleh asal ditebus, komunisme, menganggap Indonesia tanah suci disamakan dengan tanah haram di Mekah, salat idul Fitri perempuan diletakkan di shaf terdepan, jami imam khatib," ungkapnya.
Didemo Massa
Akibat kontroversi yang dibuatnya, Al-Zaytun didemo massa pada Kamis (15/6/2023). Massa yang mengatasnamakan Forum Indramayu Menggugat tersebut memprotes dugaan ajaran sesat yang diajarkan di Al-Zaytun.
Baca Juga: Ajarannya Makin Menyimpang, MUI Indramayu Tegas Larang Warga Belajar di Pondok Pesantren Al Zaytun
Menanggapi hal tersebut, Kapolres Indramayu AKBP Fahri Siregar menyebut pihaknya sudah mengerahkan sampai dengan 1.200 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa tersebut.