Dalam Islam, ada empat bula yang diharamkan untuk berperang dan Dzulhijjah adalah salah satu di antaranya, yaitu:
- Muharam
- Rajab
- Dzulqadah
- Dzulhijjah
3. Bulan Haji
Ibadah haji dilaksanakan di bulan Dzulhijjah, sehingga hubungan antara bulan yang dimuliakan ini dengan ibadah haji sangatlah erat.
4. Waktu Siang di Bulan Dzulhijjah adalah yang Utama
Berdasarkan hadist di bawah ini, dapat disimpulkan bahwa bulan Dzulhijjah memiliki waktu keutamaan di siang hari. Barikut bunyinya:
“Seseorang bertanya:”Yang manakah yang lebih afdhal sepuluh terakhir di bulan Ramadhan ataukah sepuluh awal bulan Dzulhijjah ?” Imam Ibnul Qayyim –rahimahullah- berkata “Jika dilihat pada waktu malamnya, maka sepuluh terakhir bulan Ramadhan lebih utama dan jika dilihat waktu siangnya, maka sepuluh awal bulan Dzulhijjah lebih utama.”
Untuk bisa meraih keutamaan yang sudah disebutkan di atas, maka umat muslim disarankan untuk menjalankan ibadah seperti berpuasa. Berikut penjelasannya:
“Tidak ada hari dimana suatu amal shalih lebih dicintai Allah melebihi amal shalih yang dilakukan di sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah). Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah termasuk lebih utama dari jihad fii sabilillah? Nabi Shalallahu Alaihi Wasalam menjawab “ termasuk lebih utama disbanding jihad fi sabilillah. Kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya (ke medan jihad), dan tidak ada satupun yang kembali (mati dan hartanya diambil musuh).“ (HR. Ahmad, Bukhari dan Turmudzi)
Ada dua puasa yang bisa dilakukan di bulan Dzulhijjah yaitu puasa 9 hari pertama dan puasa Arafah di mana puasa Arafah setara dengan penebusan dosa selama satu tahun.
Baca Juga: Niat Puasa Dzulhijjah dan Keutamaannya Sebelum Hari Raya Idul Adha 2023/1444 H
Abu Qatadah radliallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “…puasa hari arafah, saya berharap kepada Allah agar menjadikan puasa ini sebagai penebus (dosa, pen.) satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya..” (HR. Ahmad dan Muslim).