Terungkap! Jarak dari Rumah Jadi Alasan Utama 140 Guru Sekolah Rakyat Angkat Tangan

Andi Ahmad S Suara.Com
Selasa, 29 Juli 2025 | 23:12 WIB
Terungkap! Jarak dari Rumah Jadi Alasan Utama 140 Guru Sekolah Rakyat Angkat Tangan
Sekolah Rakyat di Bogor, Jawa Barat [Suarabogor]

Suara.com - Di balik gegap gempita peluncuran program ambisius Sekolah Rakyat, tersimpan sebuah realita pahit. Sebanyak 140 guru yang telah lulus seleksi dan siap mengabdi, kini memilih untuk mundur teratur.

Publik pun bertanya-tanya, apa yang salah? Apakah programnya gagal? Atau kompetensi gurunya yang kurang?

Ternyata bukan keduanya. Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) akhirnya membongkar alasan utama di balik gelombang pengunduran diri ini.

Penyebabnya adalah satu hal yang sangat fundamental dan seringkali menjadi musuh utama para pengabdi di pelosok negeri: jarak.

Menteri Sosial Gus Ipul menegaskan bahwa keputusan mundur para guru ini harus dilihat secara utuh. Ini bukanlah bentuk pembangkangan atau ketidakmampuan, melainkan sebuah pilihan personal yang sangat manusiawi.

Bayangan harus mengabdi ratusan atau ribuan kilometer dari keluarga menjadi kenyataan yang sulit diterima.

"Sebagian besar alasannya terlalu jauh dari domisili," ungkap Gus Ipul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/7/2025).

Ia menghormati keputusan tersebut, menyadari bahwa sistem penempatan yang ada saat ini terkadang menciptakan dilema berat bagi para tenaga pendidik.

"Kita sudah proses dan insyaallah penggantinya sudah ada, jadi itu karena sistem yang menempatkan mereka itu, sehingga kadang-kadang membuat mereka mundur karena penempatannya terlalu jauh," jelasnya di kesempatan berbeda.

Baca Juga: 140 Guru Sekolah Rakyat Mundur, Gus Ipul Santai: Stok Pengganti 50.000 Lebih

Fakta di Balik Gelombang Pengunduran Diri

Untuk memahami skala masalahnya, berikut adalah data yang dipaparkan oleh Kemensos:

  • Total Guru Ditempatkan Lebih dari 1.500 orang.
  • Guru yang Mengundurkan Diri 140 orang (data terakhir).
  • Alasan Utama Lokasi penempatan tugas yang sangat jauh dari kota atau kabupaten asal guru.
  • Dampak Terjadinya kekosongan tenaga pengajar di sejumlah titik Sekolah Rakyat yang baru berjalan dua minggu.

Insiden ini secara tidak langsung membuka "borok" atau celah dalam sistem rekrutmen dan penempatan program-program nasional.

Semangat untuk pemerataan pendidikan seringkali tidak diimbangi dengan pertimbangan faktor geografis dan sosial para pelaksananya di lapangan.

Kasus ini menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi pemerintah. Bagaimana caranya agar sistem penempatan di masa depan bisa lebih mempertimbangkan preferensi domisili atau setidaknya memberikan insentif yang sepadan bagi mereka yang rela ditempatkan di lokasi terpencil?

Meski menghadapi tantangan ini, Gus Ipul memastikan program Sekolah Rakyat tidak akan goyah. Pemerintah menghargai keputusan para guru yang mundur dan secara bersamaan telah menyiapkan solusi cepat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI