Curhat Megawati ke TNI AL: Biasa Di-bully, Ogah 'Dipanggang' di Kapal Selam Lagi

Farah Nabilla Suara.Com
Kamis, 22 Juni 2023 | 13:54 WIB
Curhat Megawati ke TNI AL: Biasa Di-bully, Ogah 'Dipanggang' di Kapal Selam Lagi
Megawati Soekarnoputri saat di Seminar Internasional Hari Hidrografi Dunia 2023 dengan tema “Hydrography; Underpinning The Digital Twin of The Ocean” yang digelar di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (21/6/2023). [Suara.com/Bagaskara]

Suara.com - Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri, yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan PengarahBadan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), hadir sebagai pembicara kunci dalam seminar internasional Hari Hidrografi Dunia 2023 dengan tema “Hydrography; Underpinning The Digital Twin of The Ocean”.

Acara itu digelar di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Rabu (21/6/2023) lalu. Dalam kesempatan itu, Megawati mengungkapkan banyak hal dengan gayanya yang santai dan terkadang jenaka.

Apa saja yang disampaikan Megawati Soekarnoputri dalam acara tersebut? Simak ulasannya berikut ini.

Sudah kenyang dibully

Dalam acara seminar internasional itu, Megawati mengungkapkan pengalamannya dibully atau dirundung oleh sejumlah pihak.

Salah satu perundungan yang pernah ia terima adalah yang terkait dengan soal penimbunan Pulau Nipah.

Menurutnya, ketika itu publik mem-bully karena menganggap dirinya tidak memahami kondisi Indonesia yang tengah krisis.

"Saya dulu menyinggung Pulau Nipah karena saya sangat khawatir kalau saja Nipah tenggelam, batas Singapura itu maju. Nah begitu saja saya ini sudah terbiasa di-bully, di-hoax," kata Megawati.

Minta tak ada perundungan di tahun politik

Baca Juga: Syahnaz Ketawa Saat Billy Ngaku Pernah Jadi Korban Perselingkuhannya: Malah Nuduh Balik

Meski menyatakan telah terbiasa di-bully, Megawati mengatakan kalau perundungan sebaiknya tidak dilakukan, terlebih ketika menjelang pemilihan umum (pemilu).

"Jadi saya sangat sering bilang sama media 'loh kamu sampai hari ini mau bully saya hoaks saya boleh, tapi kalau mau pemilu ndak boleh' saya bilang," ujarnya.

Megawati juga menegaskan kalau Indonesia adalah negara demokrasi yang menekankan pada kearifan bangsa Indonesia.

Hal ini berbeda dengan demokrasi liberal, dimana semua orang bisa dengan bebas berbicara apapun kepada siapapun.

Seperti dipanggang dalam kapal selam

Hal lain yang disampaikan Megawati ketika menjadi sebagai pembicara kunci dalam seminar internasional Hari Hidrografi Dunia 2023 dengan tema “Hydrography; Underpinning The Digital Twin of The Ocean”, adalah pengalamannya ketika masuk ke kapal selam milik TNI Angkatan Laut.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI