"Banyak kali. Ada lima itu pertanyaan," kata Panda.
Di antaranya pertanyaan itu sepitar, kesediaan SBY menjadi pendamping Megawati sebagai wakil presiden bila Megawati maku presiden berikutnya.
SBY juga ditanyakan apakah dia menggunakan kantor Kementerian Polhukam untuk kegaiatan politik membentuk Partai Demokrat atau tidak. Mengingat SBY merupakan Menkopolhukam di era Megawati menjabat Presiden.
Megawati yang menjabat presiden, disebut Panda, sudah mengetahui informasi-informasi seputar kegiatan di kantor Kemenpolhukam. Tetapi ia ingin mendengar jawaban SBY secara jujur, tetapi ternyata tidak didapatkan Megawati.
"Oh tidak ada bu, kata dia. Padahal ada," ucap Panda.
Selain itu, pertanyaan terkait SBY yang sebelumnya tidak ingin maju kontrstasi Pilpres 2004 turut ditanyakan. Diketahui pada akhirnya SBY mencalonkan diri dan terpilih sebagai Presiden ke-6.
"Iya. Jadi itu, itu yah. Ya gimana perasaanmu sebagai perempuan, sebagai wanita apa begitu yah. Dan dia tuh sebenarnya termasuk dekat sama Ibu loh. Begitu ibu presiden, dia tamu yang pertama ketemu Mega dan dia diangkat jadi menkopolkam, gitu loh," beber Panda.
Tetapi dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, SBY tidak menjawab. Padahal ditegaskan Panda, bila SBY menjawab secara terbuka dan jujur, Megawati akan memaafkan dan proses rekonsiliasinya keduanya bakal terwujud.
"Iya, jadi ya dari Mega kan sederhana sekali, dia kan waktu dia reaksi ke saya, itu lah Panda, dia berbohong, ya kan, dia enggak jujur, dia enggak terbuka. Kalau dia jawab aja lima pertanyaan itu, sudah," kata Panda.
Baca Juga: 'Cuma Bikin Senang' Panda Nababan Anggap Kedekatan Jokowi dan Prabowo Sekedar Basa Basi