“Serahkan segala sesuatu pada ahlinya," kata Sudirman.
Sudirman menyoroti juga rumput JIS yang disebut Menteri PUPR Basuki Hadimujono belum berstandar FIFA. Ia mengatakan pihaknya menghargai niat pemerintah untuk terus memperbaiki dan menyempurnakan fasilitas olahraga, terlebih yang akan menjadi ajang perhelatan internasional.
“Tetapi akan elok bila aspek kompetensi dan otoritas menjadi pegangan. Dalam hal ini, bila mau menilai apakah sesuai standar FIFA atau tidak, ya sebaiknya penilaian dilakukan oleh FIFA sendiri, bukan oleh pejabat pemerintah," kata Sudirman.
Apalagi terkait urusan rumput stadion yang dianggap tidak sesuai standar. Menurutnya sorotan pemerintah pusat terhadap rumput JIS justru menimbulkan pertanyaan di publik.
"Publik bertanya, mengapa pejabat negara mendengarkan pandangan dari kontraktor rumput. Bukankah ini sinyal adanya benturan kepentingan, yang menjurus perilaku koruptif?" ujarnya.
Inspeksi Berlebihan
Juru bicara Anies Baswedan Surya Tjandra menilai inspeksi yang dilakukan pemerintah ke Jakarta International Stadium (JIS) sangat berlebihan.
Anggapan berlebihan itu seiring inspeksi yang menurut Surya hanya difokuskan ke rencana perbaikan rumput stadion. Padahal menurut dia rumout JIS serupa dengan rumput yang digunakna di banyak stadion internasional.
Ia memandang rencana pemerintah melalui Kementerian PUPR untuk renovasi rumput JIS yang memakan biaya hingga Rp 6 miliar dianggap berlebihan. Ia menganggap rencana renovasi JIS tersebut sebagai bagian dari rencana politisasi dibanding untuk pelaksanaan tuan rumah Piala Dunia U17.
Baca Juga: Mulai Tercium Aroma Korupsi, PSI Diharapkan Bongkar RAB Pembangunan JIS Era Anies Baswedan
“Bahkan tiba-tiba ada yang jadi ahli rumput hanya untuk menunjukkan kekurangan JIS. Jelas ini hanya ditujukan untuk politisasi capres Anies Baswedan” tulis Surya dalam keterangan dikutip Rabu (5/7/2023).