"Macam-macam (uangnya), bisa buat nyiapin rumah untuk kumpul-kumpul senior, kontraknya setahun Rp50 juta dibagi rata dengan juniornya," ungkap Menkes Budi.
"Kan praktik sampai malam dan sama rumah sakit dikasih makan malam, tapi makan malamnya nggak enak. Seniornya bilang, kita maunya makannya makanan Jepang. Jadi setiap malam mesti makan makanan Jepang," sambungnya.
5. Sewa Lapangan dan Sepatu
Tindakan bullying lainnya ada senior dokter yang seminggu sekali hendak pertandingan bola. Dokter juniornya disuruh sewakan lapangan bola dan sepatu-sepatu.
"Ya juniornya mesti mengeluarkan uang begitu," ujar Budi Gunadi.
Aksi bullying itu menurut Menkes Budi tidak pernah berani disampaikan oleh para junior dokter. Akibatnya begitu sang junior dokter menjadi senior, maka dia akan melakukan hal yang sama.
"Kita berniat ingin putuskan praktik bullying yang sudah berjalan berpuluh-puluh kali. Kita harus membangun lingkungan pendidikan yang aman nyaman dan kondusif untuk pelatihan pendidikan dokter spesialis," pungkas Budi.
Kontributor : Trias Rohmadoni