Peristiwa Rengasdengklok: Tujuan, Tokoh, dan Hasil Kesepakatan

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 10 Agustus 2023 | 07:38 WIB
Peristiwa Rengasdengklok: Tujuan, Tokoh, dan Hasil Kesepakatan
Rumah Rengasdengklok (Suara.com/Kurniawan Mas'ud). - Peristiwa Rengasdengklok: Tujuan, Tokoh, dan Hasil Kesepakatan

Hasil Kesepakatan

Lalu pukul 04:30 dini hari tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno bersama Fatmawati dan Guntur, serta Hatta dibawa ke Rengasdengklok untuk ditempatkan di rumah seorang warga keturunan Tionghoa bernama Jiauw Ki Song.

Aksi "penculikan" ini pada awalnya dimaksudkan untuk menekan Soekarno-Hatta supaya keduanya bersedia untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Namun, karena wibawa dua tokoh bangsa itu, para pemuda justru merasa segan.

Sementara itu di Jakarta, Achmad Soebardjo yang termasuk tokoh dari golongan tua mengetahui peristiwa tersebut dan ia menemui Wikana, salah satu tokoh pemuda. Pembicaraan dilakukan, lalu disepakati bahwa kemerdekaan harus segera dideklarasikan di Jakarta.

Selanjutnya, Achmad Soebardjo bersama dengan Sudiro dan Jusuf Kunto menuju Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno-Hatta dan membawanya kembali ke Jakarta.

Kemudian, dilakukan pembicaraan terkait rencana pelaksanaan deklarasi kemerdekaan Indonesia. Pada malam harinya, di kediaman Laksamana Muda Maeda, seorang perwira Jepang yang mendukung kemerdekaan Indonesia, dirumuskan naskah teks proklamasi.

Pada keesokan harinya, tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno-Hatta membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta. Indonesia telah betul-betul merdeka dan bukan merupakan hadiah dari Jepang.

Seperti itulah kronologi Peristiwa Rengasdengklok mulai dari tujuan dan tokoh-tokoh yang terlibat.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

Baca Juga: Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945 dan Sejarah di dalamnya

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI