Selain membatasi emisi, Jokowi juga mendorong elektrifikasi transportasi publik. Ia ingin kendaraan yang digunakan untuk transportasi umum dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Dengan begitu, polusi di Jakarta bisa tak sebanyak saat ini.
6. Pengawasan Terhadap PLTU
Arahan selanjutnya, Jokowi menitikberatkan pada penanganan perubahan iklim. Ia meminta adanya pengawasan dalam sektor industri dan pembangkit listrik di sekitar Jabodetabek. Hal ini juga sempat disinggung oleh LBH Jakarta.
Menurut mereka, ada 21 PLTU di Banten yang memperburuk kualitas udara di Jakarta. Sebagai informasi tambahan, dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), terdapat sekitar 39 PLTU Batubara rencananya baru akan dibangun.
Pembangunan dilakukan dengan kapasitas 13,8 gigawatt atau 43 persen. Tak hanya polisi, jumlah PLTU yang terus bertambah diperkirakan akan menghasilkan 83 juta ton emisi karbon per tahun. Adapun salah satu dampaknya, yakni pemanasan global.
7. Ruang Terbuka Hijau Ditambah
Terakhir, sang presiden ingin lebih banyak ruang terbuka hijau di Jakarta. Pemprov DKI pun mengaku bakal menambah sekitar 800 tempat seperti ini sesuai arahan Jokowi. Heru menyebut kebijakan tersebut telah dilaksanakan sejak akhir 2022 lalu.
"Dari bulan Oktober sampai sekarang sudah menambah 800 lokasi (ruang terbuka hijau) dan kami sudah menanam pohon sebanyak 216 ribu pohon minimal 3 meter," ujar Heru.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Baca Juga: Jokowi Batuk Empat Minggu Gegara Polusi Udara, Dampaknya Bisa Mematikan!