Jokowi juga menilai bahwa fenomena maraknya hinaan tersebut adalah bentuk penyalahgunaan demokrasi dan kebebasan berekspresi.
Ragam hinaan kepada Jokowi: Pak Lurah, Firaun, hingga Tolol
Julukan Pak Lurah dan plonga-plongo berkembang di tengah-tengah publik, terutama di media sosial oleh beberapa tokoh atau lapisan masyarakat yang berseberangan dengan Jokowi.
Adapun frasa plonga-plongo sudah ada bahkan sejak periode pertama Jokowi memimpin sebagai Presiden RI.
Jokowi pada 2018 juga sempat menurahkan curhatan yang sama kala dijuluki plonga-plongo oleh oknum masyarakat.
Curhatan tersebut ia tuangkan pada acara peluncuran buku 'Jokowi Menuju Cahaya' di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Ia bercerita bahwa bahkan sejak ia menjabat sebagai Wali Kota Surakarta, ia telah mengantongi segudang hinaan.
Tak hanya masyarakat, beberapa tokoh kondang juga sempat melayangkan hinaan kepada Jokowi.
Adapun julukan Firaun dilontarkan oleh sosok budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun yang mengkritisi kemimpinan Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Sadar Fotonya Dijadikan Tameng, Prabowo Bilang Begini
Sosok akademisi Rocky Gerung juga turut melontarkan kata tolol kepada Jokowi sebagai bentuk kritiknya terhadap kebijakan Jokowi yang ingin mendirikan Ibu Kota Negara baru di tanah Kalimantan.