Kado Kemerdekaan ke-78 Indonesia untuk Jelata Ibu Kota, Menghirup Udara Berujung Derita

Kamis, 17 Agustus 2023 | 07:00 WIB
Kado Kemerdekaan ke-78 Indonesia untuk Jelata Ibu Kota, Menghirup Udara Berujung Derita
Suasana Jakarta yang terlihat samar karena polusi udara difoto dari atas Gedung Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta, Selasa (25/7/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kemarin saya sakit tenggorokan sampai amandelnya bengkak. Kata dokter, saya ISPA," katanya saat ditemui di Simpang Sarinah, Jalan MH Thamrin.

Selain sakit di tenggorokan, Tri mengaku sempat meriang dan flu. Bahkan, dia juga merasakan sakit kepala dan mengonsumsi sejumlah obat yang diresepkan dokter. Tak hanya itu, dia juga harus berisitirahat selama empat hari di rumah dengan konsekuensi tidak mendapatkan pemasukan.

Penghasilan Berkurang

Absennya Tri dari pekerjaannya membuat penghasilannya jauh berkurang. Bahkan, setelah kembali bekerja, Tri mengaku pendapatannya juga tak sebanding dengan bulan-bulan sebelumnya.

"Jalanan panas banget dan asep di mana-mana. Mungkin gara-gara itu orang jadi malas naik ojol," ucap Tri.

Sepanjang jalan, dia merasa kondisi udara memang memburuk. Bahkan di tengah kemacetan, Tri mengaku menyadari bahwa asap kendaraan makin memenuhi jalan, terlebih, pada waktu pagi dan sore hari.

"Jam-jam orang kantor berangkat dan pulang itu kan macet banget, rasanya kayak asapnya di mana-mana gitu," ujarnya.

Keluh kesah pekerja di jalan-jalan ibu kota tersebut menjadi potret yang kini menjadi sorotan publik, lantaran kondisi kualitas udara di Jakarta yang kian memburuk belakangan ini.

Kabut polusi udara menyelimuti gedung-gedung di Jakarta, Selasa (5/10/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Kabut polusi udara menyelimuti gedung-gedung di Jakarta, Selasa (5/10/2021). [Suara.com]

Menurut Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama, berdasarkan data Dinkes setidaknya 100 ribu warga Jakarta mengalami ISPA setiap bulannya.

Baca Juga: Ragukan Indeks Kualitas Udara Versi IQAir, KLHK: Standarnya Berbeda dengan Indonesia

"Warga DKI Jakarta terkena batuk, pilek, ISPA/pneumonia setiap bulannya rata-rata 100 ribu kasus dari 11 juta penduduk," ujar Ngabila kepada wartawan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI