Ayat 27. Bim gafara l rabb wa ja’alan minal-mukramn.
Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan”.
Ayat 28. Wa m anzaln ‘al qaumih mim ba’dih min jundim minas-sam`i wa m kunn munziln.
Dan kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah dia (meninggal) suatu pasukanpun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya.
Ayat 29. Ing knat ill aiataw widatan fa i hum khmidn.
Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati.
Ayat 30. Y asratan ‘alal-‘ibd, m ya`thim mir raslin ill kn bih yastahzi`n.
Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang rasulpun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.
Ayat 31. A lam yarau kam ahlakn qablahum minal-qurni annahum ilaihim l yarji’n.
Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, bahwasanya orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tiada kembali kepada mereka.
Ayat 32. Wa ing kullul lamm jam’ul ladain muarn.
Dan setiap mereka semuanya akan dikumpulkan lagi kepada Kami.
Ayat 33. Wa yatul lahumul-arul-maitatu ayainh wa akhrajn min-h abban fa min-hu ya`kuln.
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan.
Ayat 34. Wa ja’aln fh janntim min nakhliw wa a’nbiw wa fajjarn fh minal-‘uyn.
Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air,
Ayat 35. Liya`kul min amarih wa m ‘amilat-hu aidhim, a fa l yasykurn.
supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?
Baca Juga: 2 Doa Ketika Angin Kencang Latin dan Artinya
Ayat 36. Sub-nalla khalaqal-azwja kullah mimm tumbitul-aru wa min anfusihim wa mimm l ya’lamn.
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
Ayat 37. Wa yatul lahumul-lailu naslakhu min-hun-nahra fa i hum mulimn.
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan.
Ayat 38. Wasy-syamsu tajr limustaqarril lah, lika taqdrul-‘azzil-‘alm.
dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Ayat 39. Wal-qamara qaddarnhu manzila att ‘da kal-‘urjnil-qadm.
Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.
Ayat 40. Lasy-syamsu yambag lah an tudrikal-qamara wa lal-lailu sbiqun-nahr, wa kullun f falakiy yasban.
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
Ayat 41. Wa yatul lahum ann amaln urriyyatahum fil-fulkil-masy-n.
Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan.