Suara.com - Pengamat politik Hasan Nasbi menanggapi isu HAM yang selalu dikaitkan dengan salah satu bakal calon presiden, Prabowo Subianto.
Apalagi belum lama ini, tim pemenangan Ganjar Pranowo menyinggung perihal hilangnya aktivis prodemokrasi, Wiji Thukul.
"Timnya Ganjar menggembar-gemborkan ulang tahunnya, 60 tahunnya Wiji Thukul, Anda ulang tahun ke-59 Wiji Thukul ada di mana?" katanya seperti dikutip melalui kanal Youtube Total Politik, Kamis (31/8/2023).
Hasan mengatakan, saat ini mereka menggembar-gemborkan soal Wiji Thukul karena pemilu sebentar lagi akan berlangsung.
"Hari ini anda (Timses Ganjar) gembar-gemborkan ulang tahunnya Wiji Thukul kan karena besok mau pemilu aja. Anda pakai Wiji Thukul ini buat alat memukul capres lain," katanya.
Menurutnya, bila mengungkit dosa tersebut, Prabowo sendiri mengaku hanya bertanggung jawab menangkap sembilan aktivis saat itu. Sedangkan, sisanya bukan merupakan tanggungjawab Prabowo.
"Taruhlah anda mengungkit-ungkit dosa Pak Prabowo mengait-ngaitkan hilangnya beberapa orang dengan Prabowo, yang menurut pengakuan Prabowo dan beberapa jenderal lain. Prabowo hanya bertanggung jawab mengamankan sembilang orang pada saat itu," ujarnya.
"Yang lain-lainnya bukan tanggung jawabnya Prabowo. Tapi, dia telan aja itu semua sendiri," katanya.
Menurut Hasan, jenderal yang tergabung dalam pasukan itu juga bukan hanya Prabowo saja.
Baca Juga: Mayoritas Pendukung Anies Percaya Ganjar Pranowo terlibat Korupsi E-KTP
Jenderal lainnya bahkan sudah tergabung ke PDIP.
"Kan jenderal pada saat itu bukan cuma Pak Prabowo, jenderal kan banyak," katanya.
"Jenderal-jenderal itu ada di berbagai macam partai sekarang, ada di PDIP juga," lanjutnya.
Ia pun berandai-andai, bila Prabowo berdosa akan kasus tersebut dan Ganjar terpilih jadi presiden akan seperti apa nasib mantan Danjen Kopassus tersebut.
"Kalau benar ini Pak Prabowo berdosa nih. Saya tanya, Mas Ganjar kalau terpilih jadi presiden mau diapain Pak Prabowo? Mau disorak-sorakin doang atau melakukan sesuatu nggak," ujarnya.
"Dihukum nggak Prabowo?" tanyanya.