Pilih Bumble jadi media kampanye antimainstream
Tri kepada wartawan membenarkan bahwa memang benar bahwa akun tersebut ia sendiri yang menjalankan. Kala ditanya alasannya memilih Bumble sebagai media kampanye, ia ingin wadah yang tak biasa dan unik.
"Yah cari media kampanye yang hemat sama anti mainstream. Soalnya Bumble bisa ngatur jarak gitu untuk target orangnya," tutur pria berusia 24 tahun tersebut.

Tri telah memakai Bumble sejak 2019 dan mengaku mendapatkan segudang manfaat, terutama ia bisa berkampanye jarak dekat.
Ia juga sangat diuntungkan dengan Bumble sebagai media kampnye lantaran ia akhirnya viral dan disorot publik. Biaya yang minim juga menjadi alasan bagi Tri untuk memilih Bumble. Sebab, Bumble dapat dipakai secara cuma-cuma oleh penggunanya.
Alasan lainnya, Bumble juga menjadi wadah bagi Tri untuk menjaring aspirasi dari generasi muda seusianya. Tri juga hingga kini belum mendapatkan tim media sosial yang mumpuni.
Berkaca dari fakta tersebut, Tri urung ingin terjun ke kampanye Instagram yang notabene memerlikan tenaga pemasaran khusus.
"Ini salah satu media blue ocean yg murah, soalnya IG kampanye saya juga belum jalan, belum punya tim sosmed," tuturnya.
Kontributor : Armand Ilham
Baca Juga: ICW Desak KPU Revisi PKPU Supaya Eks Terpidana Korupsi Tak Masuk DCT Caleg