Sejarah Pergantian Nama Jakarta: Jayakarta, Batavia, hingga Berubah Jadi DKJ

Jum'at, 15 September 2023 | 17:16 WIB
Sejarah Pergantian Nama Jakarta: Jayakarta, Batavia, hingga Berubah Jadi DKJ
ilustrasi monas (unsplash.com/Affan Fadhlan)

Sayangnya, bukan cuma Portugis yang tergiur dengan strategisnya Jayakarta. Belanda juga menjadi salah satu bangsa Eropa yang akhirnya menaklukan Jayakarta untuk mengambil keuntungan dari monopoli dagang.

Belanda mulai mendirikan pemerintahan kolonial dan menamakannya Stad Batavia usai merebut Jayakarta dari Pangeran Jayakarta.

Belanda datang melalui organisasi dagang Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen.

Jepang ubah jadi Jakarta Tokubetsu Shi

Setelah hampir satu abad menguasai Jakarta, Kekaisaran Dai Nippon akhirnya tiba di Indonesia sebagai upaya mereka menguasai kawasan Asia Pasifik. Jepang akhirnya berhasil merebut Batavia pada 8 Agustus 1942.

Jakarta pasca kemerdekaan: Punya nama DKI hingga DKJ

Indonesia akhirnya merdeka pada 17 Agustus 1945 dan baik Belanda maupun Jepang harus pulang ke rumah masing-masing.

Jakarta akhirnya punya kedudukan spesial pada masa Indonesia merdeka. Jakarta resmi menyandang status Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) pada 1961.

Setelah beberapa dekade lamanya, pemerintah akhirnya memindah ibu kota ke Nusantara dan otomatis Jakarta tak lagi menjadi Ibu Kota Negara.

Baca Juga: Nama Jakarta Berubah dari DKI Jadi DKJ, Mulai Kapan?

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Istana Merdeka pada Selasa (12/9/2023) membacakan Undang-Undang (UU) tentang IKN yang melakukan perubahan ke status Ibu Kota Negara.

"Pemindahan Ibu Kota Negara berdasarkan UU IKN mengubah status Jakarta yang semula DKI diarahkan menjadi Daerah Khusus Jakarta atau DKJ, " kata Sri Mulyani kala itu.

Kontributor : Armand Ilham

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI