Sejarah Pergantian Nama Jakarta: Jayakarta, Batavia, hingga Berubah Jadi DKJ

Jum'at, 15 September 2023 | 17:16 WIB
Sejarah Pergantian Nama Jakarta: Jayakarta, Batavia, hingga Berubah Jadi DKJ
ilustrasi monas (unsplash.com/Affan Fadhlan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bangsa Portugis sontak menggelar aliansi dengan Kerajaan Sunda dan membantu mendirikan benteng untuk menghalau serangan Cirebon.

Cirebon pada waktu itu hendak memisahkan diri dari Kerajaan Sunda, diduga lantaran bersahabat dengan orang-orang Portugis.

Sontak, pemimpin Cirebon bernama Fatahillah melakukan pendudukan terhadap Sunda Kelapa pada 1527 silam. 

Fatahillah akhirnya berhasil merebut Sunda Kelapa dan mengubah namanya menjadi Jayakarta berasal dari dua kata Sanskerta yaitu Jaya yang berarti "kemenangan" dan Karta yang berarti "dicapai".

Belanda datang, Jayakarta menjadi Batavia

Sayangnya, bukan cuma Portugis yang tergiur dengan strategisnya Jayakarta. Belanda juga menjadi salah satu bangsa Eropa yang akhirnya menaklukan Jayakarta untuk mengambil keuntungan dari monopoli dagang.

Belanda mulai mendirikan pemerintahan kolonial dan menamakannya Stad Batavia usai merebut Jayakarta dari Pangeran Jayakarta.

Belanda datang melalui organisasi dagang Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen.

Jepang ubah jadi Jakarta Tokubetsu Shi

Baca Juga: Nama Jakarta Berubah dari DKI Jadi DKJ, Mulai Kapan?

Setelah hampir satu abad menguasai Jakarta, Kekaisaran Dai Nippon akhirnya tiba di Indonesia sebagai upaya mereka menguasai kawasan Asia Pasifik. Jepang akhirnya berhasil merebut Batavia pada 8 Agustus 1942.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI