2. Melatih Jiwa Sosial Kemanusiaan
Dengan berwakaf, secara tidak langsung seseorang akan terlatih menjadi pribadi yang memiliki empati dan hubungan jiwa sosial agar lebih peka terhadap keadaan di sekitar. Hubungan inilah yang dimaksud oleh Allah dengan حبل من الناس. Tingginya ibadah seseorang kepada Tuhannya (حبل من الله) tentu tidak akan memiliki makna yang berarti tatkala tidak dibarengi dengan kualitas hubungan kemanusiaan.
Berbeda dengan zakat yang sifatnya karitas, manfaat wakaf lebih luas dan mampu lebih banyak membantu mereka yang sangat membutuhkan. Ketidak adanya kewajiban dalam wakaf justru akan melatih kepekaan dan kepedulian umat muslim terhadap dirinya sendiri maupun sesama.
3. Mendorong Pembangunan Negara
Manfaat wakaf ternyata bisa membantu dalam pembangunan sebuah negara. Dompet Dhuafa mengelola wakaf untuk membangun program-program besar negara. Contohnya seperti pendidikan dalam bentuk sekolah gratis untuk anak tidak mampu, kesehatan dalam bentuk rumah sakit dan alat-alat kesehatan untuk mengobati masyarakat miskin, spiritual dengan membangun masjid sebagai wadah menjalankan sila pancasila pertama, pertanian dengan mengelola lahan tani untuk mempekerjakan warga dhuafa, hingga sumur yang airnya dimanfaatkan oleh banyak orang. Maka berwakaf berarti juga ikut membangun kebesaran bangsa.
Pada masa kejayaan Kesultanan Turki Utsmani (Ottoman Empire), wakaf berkembang dengan sangat luas. Masyarakatnya lahir di rumah berbasis wakaf, setiap orang tidur di atas ranjang-ranjang aset Wakaf, mereka makan dan minum dari properti wakaf, membaca buku-buku bacaan dari hasil perkembangan wakaf, belajar di sekolah wakaf, beribadah di masjid wakaf, bahkan mendapatkan gaji dari hasil pemanfaatan aset wakaf hingga ketika seseorang meninggal, dikuburnya pun di tanah wakaf.
Kini melalui Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS), generasi milenial dan Z dapat turut berkontribusi membangun proyek negara sekaligus beribadah. Melalui CWLS Ritel, kita dapat dengan mudah untuk berwakaf uang dengan aman dan produktif serta berpartisipasi langsung dalam mendukung akselerasi kekuatan ekonomi kerakyatan.
Tujuan CWLS adalah mengembangkan inovasi wakaf di bidang keuangan dan investasi sosial di Indonesia, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta sebagai penguatan ekosistem wakaf uang di Indonesia. Pemanfaatan CWLS akan disalurkan melalui nazir, salah satunya Dompet Dhuafa dalam bentuk program-program kebaikan.
Hingga kini, sudah ada 7 (tujuh) rumah sakit berbasis wakaf yang dikelola oleh Dompet Dhuafa untuk dimanfaatkan para warga kurang mampu secara gratis. Selain rumah sakit, Dompet Dhuafa melalui program Wakaferse juga sedang mengajak masyarakat untuk berwakaf pada 5 (lima) program utama lainnya. Di antaranya adalah Sehat Untuk Semua, Ambulans Gratis, Pesantren Tahfiz Green Lido (PTGL), Wakaf Sumur, dan Wakaf Greenhouse.
4. Mengembangkan Syiar Islam
Bangunan aset-aset wakaf akan menjadi landmark-landmark bukti kemaslahatan Agama Islam bagi seluruh semesta (رحمة للعالمين). Dengan terus terpeliharanya harta dan aset wakaf yang mengalirkan manfaat bagi banyak orang, maka juga akan memperluas syiar Islam hingga menjangkau mereka yang enggan hadir dalam pengajian-pengajian. Saat wakaf bisa menjadi kebiasaan bagi umat Islam, maka dipastikan Islam akan semakin maju dan berkembang.
Demikian 4 (empat) keutamaan wakaf yang perlu diketahui oleh umat Islam agar semakin tergerak untuk menggaungkan manfaat wakaf. Kini, berwakaf semakin mudah dan murah. Dompet Dhuafa menghadirkan inovasi dalam memudahkan milenial untuk berwakaf melalui platform digital sehingga manfaat wakaf dapat diterapkan sebagai gaya hidup sehari-hari.
Baca Juga: Perdana Main Film, Putri Delina Manjat Pohon Hingga Kesurupan