Sementara pada 2008 ia pernah mengatakan bahwa Islam adalah "buah dari kebudayaan terbelakang" dan menyebut pendatang asal Maroko sebagai "sampah".
Meski demikian dalam pemilu baru-baru ini, Wilders dinilai mulai mengurangi penghinaan serta kritiknya terhadap Islam demi meraih simpati dan agar bisa membentuk pemerintahan dengan partai lain.
Tetapi manifesot PVV, partai tempat Wilders bernaung, dengan tegas mengatakan bahwa "Islam harus berkurang dari Belanda" dan untuk mencapai cita-cita itu, maka para pendatang non-Barat harus dilarang msuk ke Belanda dan kebijakan pemberian suaka harus dihentikan total.
PVV juga mendukung gagasan agar Belanda keluar dari Uni Eropa, mengikuti jejak Inggris pada 2020 silam.
Selain itu Wilders juga mirip dengan Trump dalam kebijakan luar negeri. Ia menggaungkan semboyan "Netherlands First" dan berjanji akan menghentikan bantuan militer ke Ukraina, yang kini diinvasi Rusia, jika menjadi penguasa Belanda.