Ikrar menyebut Jokowi tidak malu lagi membangun dinasti politik keluarga.
"Apa yang saya katakan ini bukan hanya kekuasan untuk kelompok tapi juga untuk keluarga. Karena dia tidak akan berbagi kekuasaan dengan kelompok yang selama ini mendukung dia".
Ikrar mencontohkan, salah satu anak Jokowi jadi ketua partai, dan satunya lagi Calon Wakil Presiden. Anak mantu mulai dititipkan sebagai calon Gubernur Sumatra Utara.
Faktor Sayang Anak
Sebelumnya dalam wawancara dengan salah stasiun TV, Analis politik Ikrar Nusa Bhakti juga mengungkapkan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan keberpihakan terhadap salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Padahal seharusnya jika presiden ingin berkampanye, maka harus mengajukan cuti terlebih dulu.
"Faktor sayang anak itu, saya mengutip Wakil Presiden Jusuf Kalla, Pemilu 2024 dikatakan salah satunya ada unsur 'politik sayang anak'," kata Ikrar Nusa Bhakti dalam tayangan Metro Siang, Metro TV, Selasa, 30 Januari 2024.
Ikrar menilai bahwa Jokowi sibuk berkampanye belakangan ini. Hal itu tentunya melanggar undang-undang.
"Kita masyarakat pasti sudah memahami ngapain presiden capek-capek pergi ke wilayah Jawa Tengah sampai berkali-kali," ujar Ikrar.
Baca Juga: Adu Pendidikan Jokowi vs Luhut: Disebut Sopir Angkot dan Kenek oleh Eks Mendag Ini
Dalam wawancara dengan Abraham Samad, Ikrar Nusa menyebut aksi Jokowi ke Jawa Tengah sebagai bentuk pembunuhan karakter terhadap Ganjar Pranowo.