PSI juga membuat terobosan terbaru dengan melakukan rekrutmen calon anggota kader mereka yang ingin maju dalam pemilihan legislatif secara terbuka.
Sayangnya, PSI gagal lolos ke Senayan dalam Pemilu 2019 lalu karena tidak memenuhi syarat ambang batas parliamentry threshold sebesar 4 persen.
Meskipun begitu, PSI cukup vokal dalam mendukung dan membela Jokowi dalam melaksanakan periode kedua pemerintahannya. PSI pun rela "pindah haluan" dalam Pilpres 2024, dengan mendukung Prabowo Subianto karena efek anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menjadi cawapres.
Kepemimpinan PSI sendiri sempat berganti beberapa kali. Grace Natalie akhirnya memberikan mandat jabatannya kepada Giring Ganesha pada tahun 2020 lalu.
Jelang pergantian kepemimpinan PSI tahun 2023, secara mengejutkan putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep memutuskan untuk ikut terjun ke dunia politik.Ia mengumumkan keanggotaannya sebagai kader PSI pada tanggal 23 September 2023 lalu.
Dua hari berselang dari pengumuman bergabungnya Kaesang, PSI mengumumkan pengangkatan Kaesang sebagai Ketua Umum yang baru periode 2023-2028. Kaesang menggantikan Giring Ganesha yang sudah hampir 3 tahun menjabat sebagai Ketum PSI.
Penunjukan Kaesang sebagai Ketum PSI pun menimbulkan banyak kontroversi. Sebutan PSI sebagai "partai Jokowi" ini pun semakin bermunculan.
Dalam Pemilu 2024, PSI awalnya diprediksi akan kembali gagal melenggang ke Senayan karena perolehan suara yang hanya mencapai 2,93% hingga akhir Februari 2024 lalu.
Namun, suara PSI melonjak naik pada tanggal 4 Maret 2024 berdasarkan hasil Real Count KPU RI. PSI memperoleh suara sebesar 3,13% dari total 60% kotak suara di seluruh Indonesia yang sudah dihitung.
Baca Juga: Sosok Solihin GP Tokoh Besar Jawa Barat: Jokowi Menganggapnya Sosok Ayah
Atas hasil itu, PSI digadang-gadangkan akan menjadi salah satu partai yang siap melenggang ke Senayan. Partai "anak muda" ini hanya memerlukan sekitae 0,87% suara lagi untuk memastikan kader mereka berhasil masuk parlemen.