9 Fakta Pilot-Kopilot Pesawat Batik Air Tidur saat Flight: Alasan, Hukuman dan Dampak Bahayanya

Ruth Meliana Suara.Com
Minggu, 10 Maret 2024 | 20:21 WIB
9 Fakta Pilot-Kopilot Pesawat Batik Air Tidur saat Flight: Alasan, Hukuman dan Dampak Bahayanya
Ilustrasi pesawat Batik Air. (Dok. Kemenhub)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pilot dan kopilot Batik Air rute Kendari-Jakarta tertidur selama hampir setengah jam pada 25 Januari 2024 lalu . Alhasil, pesawat Batik Air yang membawa 153 penumpang itu pun melenceng dari jalur, bahkan sampai menuju Pantai Selatan Jawa.

Atas kejadian itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) langsung melakukan investigasi dan mengungkap sederet fakta terkait penerbangan ID6723 Batik Air dengan jenis Airbus A320 tersebut.

Lantas, seperti fakta di balik dua pilot pesawat Batik Air tidur? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Pilot dan kopilot tidur bersamaan

Pilot yang tertidur itu berusia 32 tahun, sedangkan kopilot masih berusia 28 tahun.

Kronologi peristiwa berawal saat pesawat mencapai ketinggian jelajah sekitar pukul 08.37 waktu setempat. Di momen ini, pilot dan kopilot melepas headset mereka. Pilot lalu bertanya kepada kopilotnya apakah ia bisa tidur. Kopilot pun menyetujuinya.

Saat pilot tertidur, kopilot langsung  mengambil alih sebagai pilot terbang selama kurang lebih 40 menit. Setelah 40 menit, pilot terbangun dan bertanya apakah kopilot ingin bergantian untuk istirahat.

Mendengar tawaran itu, kopilot malah menolak. Ia kemudian memasang kembali headsetnya dan melanjutkan penerbangan, sementara pilot kembali tidur.

Pada pukul 08.43 WIB, kopilot yang masih menerbangkan pesawat melakukan kontak awal dengan pengatur lalu lintas udara Jakarta. Kopilot lantas mendapatkan instruksi menuju waypoint KURUS yang berlokasi di timur laut bandara ibu kota.

Baca Juga: Emang Boleh Pilot Tidur Selama Penerbangan? Begini Penjelasan Pengamat

Namun tak disangka, pesawat A320 sedang terbang dengan arah 250 derajat dan berada di sebelah timur titik jalan. Sekitar kurang lebih 1 menit setelah kontak Jakarta, kopilot ternyata ketiduran.

Situasi ini membuat pusat kendali wilayah Jakarta berupaya bertanya kepada kopilot berapa lama A320 perlu terbang di jalurnya saat ini. Namun pertanyaan itu tidak mendapat tanggapan karena baik pilot dan kopilot ketiduran.

Tertidur selama 28 menit

KNKT mengungkap bahwa peristiwa pilot dan kopilot tidur secara bersamaan saat penerbangan terjadi sekitar 28 menit. Setelah itu, sang pilot utama menyadari bahwa kopilotnya tertidur dan pesawat tidak berada di jalur yang seharusnya.

Situasi itu membuat sang pilot langsung membangunkan kopilot dan menanggapi panggilan dari pusat kendali wilayah Jakarta.

Dalam panggilan itu, sang pilot tidak berkata jujur dan mengatakan bahwa mereka mengalami masalah komunikasi radio.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI