Pesawat dari Batam Gagal Mendarat di Bandara Sultan Thaha Jambi Akibat Hujan Lebat

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 26 Juli 2025 | 20:57 WIB
Pesawat dari Batam Gagal Mendarat di Bandara Sultan Thaha Jambi Akibat Hujan Lebat
Ilustrasi Super Air Jet. [ANTARA/Aris Wasita]

Suara.com - Sebuah pesawat Super Air Jet rute Batam-Jambi gagal melakukan pendaratan di Bandara Sultan Thaha Jambi pada Sabtu (tanggal), akibat hujan lebat dan jarak pandang yang sangat terbatas.

Informasi ini disampaikan langsung oleh General Manager Bandara Sultan Thaha Jambi, Ardon Marbun, saat dikonfirmasi di Kota Jambi.

“Benar, satu pesawat dari Batam tidak bisa mendarat karena jarak pandang terbatas. Pendaratan dialihkan ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin di Palembang,” ujar Ardon, seperti dilansir dari laman Antara, Sabtu (26/7/2025).

Pesawat tersebut dijadwalkan berangkat dari Batam pukul 11.45 WIB dan tiba di Jambi pada pukul 12.45 WIB. Namun, kondisi cuaca buruk memaksa pilot untuk membatalkan pendaratan di Bandara Sultan Thaha Jambi.

Keputusan ini diambil karena jarak pandang berada di bawah standar kelayakan penerbangan yang berlaku.

Untuk memastikan keselamatan penumpang dan awak pesawat, pilot mengalihkan pendaratan ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin, Palembang, Sumatera Selatan.

Setelah kondisi cuaca membaik dan mendapat laporan terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Sultan Thaha Jambi, pesawat akan kembali melanjutkan penerbangan menuju Jambi.

Selain itu, Ardon juga menyampaikan bahwa penerbangan Citilink dari Jakarta menuju Jambi dengan jadwal pukul 13.50 WIB hingga 15.10 WIB tetap berlangsung. Saat ini, pilot pesawat Citilink masih menunggu arahan dari BMKG terkait kondisi cuaca.

“Penerbangan Citilink dari Jakarta ke Jambi masih berjalan, pilot sedang menunggu instruksi dari BMKG,” jelas Ardon.

Baca Juga: Ridwan Kamil Protes ke Petugas Bandara Ngurah Rai Bali, Super Air Jet Minta Maaf

BMKG Kelas 1 Jambi melaporkan bahwa sejak pukul 14.05 WIB hingga 16.05 WIB, wilayah Kabupaten Muaro Jambi (termasuk Kecamatan Kumpeh dan Sungai Gelam) serta Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Kecamatan Berbak) mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Kondisi ini diperkirakan dapat meluas ke daerah sekitarnya.

Menurut Saifuddin Jambi, Nabilatul Fikroh, meteorolog BMKG, hujan lebat ini merupakan dampak gangguan atmosfer yang meningkatkan kelembaban udara secara signifikan.

“Cuaca buruk terjadi akibat gangguan atmosfer yang menyebabkan kelembaban cukup tinggi,” ungkap Nabilatul.

Keputusan pembatalan pendaratan dan pengalihan rute penerbangan ini merupakan langkah antisipasi keselamatan penerbangan selama kondisi cuaca buruk di wilayah Jambi berlangsung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI